Jateng
Senin, 31 Juli 2023 - 17:58 WIB

Ini Deretan Buah-buahan Khas Jawa Tengah, Banyak Khasiat tapi Mulai Langka

Anselma Ivana Ayu  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wuni, merupakan salah satu buah-buahan khas Jawa Tengah dari Magelang. (Instagram)

Solopos.com, SEMARANG — Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), setidaknya ada 25 hingga 35 jenis buah asli Indonesia yang berasal dari berbagai wilayah Nusantara. Lantas, apa sajakah buah-buahan khas Jawa Tengah (Jateng), berikut daftarnya.

Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tergolong daerah yang subur dengan hasil pertanian dan perkebunan yang berlimpah. Kondisi itu pun membuat Jateng kaya akan aneka ragam buah-buahan, bahkan yang tergolong langka dan khas atau asli daerah.

Advertisement

Berikut deretan buah-buahan khas Jawa Tengah seperti dikutip dari berbagai sumber.

Bagi sebagian orang nama alkesa terdengar asing. Namun, siapa sangka alkesa rupanya nama jenis buah asal Jateng, dari daerah Kabupaten Blora. Dilansir dari situs resmi Provinsi Jateng, alkesa rupanya juga tergolong buah yang langka dan tidak ditemui di sembarang tempat.

Advertisement

Bagi sebagian orang nama alkesa terdengar asing. Namun, siapa sangka alkesa rupanya nama jenis buah asal Jateng, dari daerah Kabupaten Blora. Dilansir dari situs resmi Provinsi Jateng, alkesa rupanya juga tergolong buah yang langka dan tidak ditemui di sembarang tempat.

Parijoto merupakan satu dari sekian banyak buah-buahan asli atau khas Jawa Tengah (Jateng). Buah ini kali pertama ditemukan di area makam Sunan Muria di Kabupaten Kudus.

Buah ini bentuknya bulat kecil, bercita rasa asam dan manis, serta renyah saat dikunyah. Parijoto ini tumbuh bergerombol, tiap satu gerombol berisi sekitar 20-30 biji.

Advertisement

Buah parijoto dipercaya dapat menyuburkan kandungaan pasangan yang sulit memiliki keturunan. Bagi ibu yang sedang hamil, parijoto juga diyakini dapat menjadikan janin memiliki paras rupawan. Selain itu, parijoto juga dapat digunakan untuk membantu penanganan penyakit diare dan sariawan, serta dipakai sebagai anti-inflamasi, antikanker, dan antibakteri.

Salah satu buah unik khas Jawa Tengah adalah Salak Nglumut yang ada di Kabupaten Magelang. Buah salak memang sudah terkenal di Indonesia. Namun Salak Nglumut tentu berbeda dengan salak lainnya.

Dilansir dari jatengprov.go.id, buah ini adalah buah khas dari Kabupaten Magelang, tepatnya di Desa Nglumut. Salak jenis ini punya kualitas yang sangat baik dan rasa manis yang sangat enak, yang membedakannya dengan salak lainnya adalah warnanya yang cokelat kekuningan.

Advertisement

Keunggulan lainnya adalah tanaman ini lebih tahan terhadap serangan hama daripada jenis salak lainnya. Enggak kalah dengan jenis salak lainnya, Salak Nglumut bahkan sudah diekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Tiongkok, Singapura hingga Benua Eropa.

Uniknya lagi, beberapa petani dari Malaysia pernah ke Magelang untuk belajar membudidayakan Salak Nglumut.

Kalau nama buah yang satu ini pasti asing di telinga kalian. Nama latin dari buah ini adalah Antidesma bunius L. Bentuknya hampir mirip dengan buah kersen. Namun warnanya cenderung lebih merah keungu-unguan. Rasanya pun cenderung manis dan sedikit asam.

Advertisement

Dilansir dari jatengprov.go.id, yang unik dari tanaman ini adalah hanya ada di dataran tinggi. Tanaman yang satu ini hanya tumbuh di ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meskipun begitu, buah wuni punya berbagai khasiat, sama seperti alkesa. Buah ini juga kaya akan vitamin C, A, dan E yang sangat baik untuk tubuh. Bahkan, buah langka dari Magelang ini diprediksi hanya tersisa sekitar enam pohon.

Carica termasuk jenis pepaya yang hidup di Dataran Tinggi Dieng. Carica juga masuk dalam daftar buah-buahan asli atau khas Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Buah yang menjadi maskot Dieng ini memiliki nama latin Carica Pubescens dan bertolak belakang dengan pepaya yang hidup di tempat panas. Carica hanya bisa tumbuh di tempat tinggi dengan suhu udara relatif sangat dingin seperti di Dataran Tinggi Dieng.

Sebagai informasi, ladang terbesar carica berada di wilayah kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, sedangkan pengolah dan penjual hasil olahannya didominasi oleh masyarakat Kabupaten Wonosobo.

Carica banyak mengandung enzim Papain, yaitu enzim yang berfungsi mempercepat proses pencernaan protein. Enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri, hampir selurunya dapat diserap oleh tubuh dan sangat berpengaruh pada produksi hormon pertumbuhan manusia.

Dilansir dari wisata.banjarnegarakab.go.id, penelitian baru-baru ini menunjukan kandungan Arginin pada buah carica dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker Payudara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif