Jateng
Kamis, 23 Februari 2023 - 10:52 WIB

Ini Dia 7 Prasasti Pembuka Peradaban Mataram Kuno di Batang

Novi Tyas Anggraini  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prasasti Sojomerto Batang. (Istimewa/pariwisata.batangkab.go.id)

Solopos.com, BATANG — Selain terkenal dengan wisatanya, Kabupaten Batang juga memiliki peninggalan-peninggalan sejarah yang menjadi bukti adanya kehidupan dari kerajaan terdahulu.

Di antara peninggalan tersebut ada yang menguatkan bahwa wilayah Kabupaten Batang merupakan wilayah yang lebih tua dari Kerajaan Mataram Kuno.

Advertisement

Hal itulah yang menjadikan Batang memiliki kontribusi yang sangat besar dalam mengungkap peran Kabupaten Batang sebagai pembuka peradaban Mataram Kuno.

Dilansir dari Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang, berikut 7 prasasti yang telah ditemukan di Kabupaten Batang:

1. Prasasti Bendosari

Terjemahan isi dari Prasasti Bendosari tersebut adalah kehidupan (di bumi) kekal atas pria dengan kekuatan dewa yang tak tertandingi, yang telah mempersembahkan air yang jernih.

Advertisement

Lokasinya berada di Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing. Terletak di tepi pantai pada sebelah mata air, tidak jauh dari muara sungai Kuto di Gringsing.

Prasasti diperkirakan berasal dari awal abad ke-8 M dan berisi pujian terhadap mata air. Saat ini Prasasti Bendosari disimpan di Museum Ronggo Warsito Jateng.

2. Prasasti Banjaran

Isi dari Prasasti Banjaran masih belum diketahui karena sampai sekarang masih belum ada sumber yang menjelaskan isi dari Prasasti Banjaran tersebut.

Advertisement

Lokasinya berada di Dukuh Banjaran, Desa Semampir, Kecamatan Reban. Diperkirakan keberadaan prasasti ini sezaman dengan Prasasti Sojomerto.

3. Prasasti Sojomerto

Tulisan pada Prasasti Sojomerto menyebutkan ada seorang tokoh yang bernama Daputa Syailendra. Para ahli menyebutkan bahwa tokoh tersebut merupakan cikal bakal Dinasti Syailendra.

Dilihat dari huruf aksara Pasca Pallawa dengan bahasa Melayu kuno, diperkirakan dinasti ini berasal dari abad VII Masehi dan merupakan satu-satunya dinasti yang berada di Jawa.

Selain itu, Prasasti Sojomerto dapat dijadikan bukti eksistensi kerajaan Mataram kuno atau Mataram Hindu di Jawa Tengah.

4. Prasasti Kepokoh

Berdasarkan pariwisata.batangkab.go.id, isi prasasti ini belum dapat diketahui secara pasti, namun ada dugaan yang mengungkapkan bahwa isi dari prasasti kepokoh ini adalah mengenai hadiah pembebasan tanah pada masa itu.

Ada pula dugaan yang menyebutkan bahwa isi dari prasasti tersebut berhubungan dengan dana atau pemberian hadiah.

Dugaan lain yang muncul, diungkapkan oleh Suhadi dan M.M. Sukarto (1986) dalam tulisan yang berjudul Laporan Penelitian Epigrafi Jawa Tengah yang mengungkapkan bahwa dua prasasti penting berkenaan dengan Syailendra di Batang.

Disebutkan bahwa dari segi historis Prasasti Kepokoh sangat penting karena berkaitan dengan nama dinasti Syailendra yang diduga berasal dari luar Jawa. Lokasinya terdapat di Dukuh Kepokoh, Kecamatan Blado.

5. Prasasti Wutit

Sebagian isi Prasasti Wutit masih bisa dibaca 10 persen sehingga hanya sedikit informasi yang didapat yaitu mengenai penetapan sima (tanah perdikan) terhadap Desa Wutit yang kemungkinan besar Desa Wutit berubah menjadi Desa Buntit.

Dalam prasasti tersebut juga disebut-sebut mengenai bangunan suci agama Buddha (wihara). Namun bangunan suci yang sisa-sisanya ditemukan adalah bangunan candi yang bersifat Hinduistis.

Dalam prasasti disebut pula nama-nama orang, di antaranya yang masih terbaca adalah Si Sata (atau Si Sita) ayahnya Gana. Kata sandang si menunjukkan bahwa pemilik nama tersebut merupakan rakyat kecil yang bukan golongan bangsawan.

Dalam upacara penetapan Sima terdapat saksi-saksi. Para saksi ini nantinya diberi pasek-pasek (semacam uang saksi) yang berupa uang atau barang. Diperkirakan bahwa Si Sata (atau Si Sita) merupakan salah satu di antara saksi.

6. Prasasti Indrakila

Prasasti ini berada di Desa Gemuh, Kecamatan Pecalungan. Dalam Youtube Channel Sony Mahewal yang diunggah 19 Juni 2022 menyebutkan Prasasti Indrakila juga disebut sebagai Prasasti Salingsingan 2 karena menyebut tempat bernama Salingsingan. Saat ditengok Solopos.com, Kamis (23/2/2023), video tersebut telah ditonton 256 kali.

7. Prasasti Bantalan Arca Nandi

Berdasarkan kebudayaan.kemdikbud.go.id disebutkan, di bagian alas (bantalan) Arca Nandi terdapat tulisan yang kemudian dibaca oleh Arlo Griffiths, seorang ahli prasasti.

Menurutnya arti terjemahan yang memungkinkan dari prasasti tersebut adalah penghormatan kepada Siva, penyebab terhentinya kelahiran kembali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif