Jateng
Jumat, 22 Mei 2020 - 06:20 WIB

Ini Dia Sejarah Benteng Willem II Ungaran

Dhina Cantya  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Benteng Willem II yang disebut juga Benteng Ungaran. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Solopos.com, UNGARAN — Bangunan dengan ciri kolonial Belanda tampak mentereng di tepi jalur jalan utama Kota Ungaran, ibu kota Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Itu adalah Benteng Willem II yang memiliki cerita menarik untuk dijelajahi.

Benteng Willem II berlokasi di Jl. Diponegoro, Dliwang, Ungaran, Kabupaten Semarang. Bangunan bersejarah itu berseberangan dengan Gedung Kantor Bupati Ungaran.

Advertisement

Bangunan yang disebut juga sebagai Benteng Ungaran itu didirikan pada tahun 1786. Benteng Willem II memiliki usia yang lebih tua dibanding Benteng Willem I di Ambarawa yang dibangun pada tahun 1834.

Ini Commander Wish Kapolda Jateng Ahmad Luthfi

Advertisement

Ini Commander Wish Kapolda Jateng Ahmad Luthfi

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com dari berbagai sumber, Selasa (19/5/2020), benteng dibangun untuk memperingati pertemuan Gubernur Jenderal Van Imhof dengan Pakubuwono II pada 11 Mei 1946.

Sebelum bernama Benteng Willem II, bangunan tersebut bernama Fort De Ontmoeting atau gedung untuk rapat. Namun, pada tahun 1784 sampai 1786 bangunan tersebut direnovasi menjadi sebuah garnisum Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC).

Advertisement

Ini Catatan Sejarah Kantor Denhubrem 073 Salatiga

Selain itu, hiasan relief yang berbentuk wajah G. Willem Baron Van Imhof. Ia adalah seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-27. Masa jabatannya mulai tahun 1743 sampa tahun 1750.

Dikaitkan Pangeran Diponegoro

Pada Agustus 1830, benteng tersebut juga memiliki kaitan erat dengan salah satu toko pahlawan di Indonesia, yaitu Pangeran Diponegoro. Sebelum diasingkan ke Benteng Rotterdam, Makassar, ia dipenjara di Benteng Willem II.

Advertisement

Saat ini di pelataran benteng, ada sebuah patung Pangeran Diponegoro.

Di Vila Angker Jogja, Sosok Noni Belanda Kerap Terlihat

Karena sikap Pangeran Diponegoro yang rela berkorban, Belanda dianggap bersepakat untuk menangkap dia saja. Penangkapan Pangeran Diponegoro membuat perlawanan pribumi di Pulau Jawa langsung berhenti.

Advertisement

Lalu pada tahun 1849 benteng di Ungaran itu jatuh ke tangan Inggris tanpa perlawanan, karena pada waktu itu Inggris mulai masuk dan mengambil alih pulau Jawa. Oleh Inggris, bangunan benteng digunakan sebagai rumah peristirahatan dan penyembuhan para pasien.

Walaupun sudah berubah menjadi rumah untuk pasien, Benteng Willem II tidak berubah menjadi rumah sakit. Bentuk dan struktur bangunannya pun juga tidak bisa dibilang seperti rumah sakit.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif