SOLOPOS.COM - Logo TNI terpampang di bagian mukan Kantor Wali Kota Magelang. (detik.com)
Solopos.com, MAGELANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, akhirnya angkat bicara terkait polemik pemasangan logo TNI di Kantor Wali Kota Magelang. Ganjar mengaku sudah membicarakan permasalahan tersebut dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Saya sudah bicara langsung dengan pak Presiden juga kok, dengan Panglima,” ujar Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima Semarangpos.com (jaringan Solopos Media Group), Rabu (8/9/2021).
Ganjar mengaku hingga kini belum ada hasil dari komunikasi dengan Presiden Jokowi dan Panglima TNI itu. Menurut Ganjar, polemik itu masih perlu dibahas di tingkat pusat. “Hasilnya belum ada keputusan, biar dirapatkan dulu di tingkat nasional. Kita cari yang terbaik,” ujarnya.
Baca Juga: Buntut Polemik Tanah, TNI Pasang Logo Mereka di Kantor Wali Kota Magelang
Meski demikian, Ganjar berharap untuk saat ini Pemkot Magelang tetap menggunakan gedung tersebut seperti biasa.
“Sementara dipakai dulu saja, toh tidak ada upaya untuk diambil alih mau dipakai segera kan,” kata Ganjar.
Ganjar juga berharap pemasangan logo TNI di Kantor Wali Kota Magelang itu tidak sampai mengganggu pelayanan publik.
“Kalau kemarin dipasangi logo di sana, ya dipasang enggak apa-apa. Tapi, kita yang penting tetap beroperasi, tetap memberikan pelayanan ke masyarakat,” imbuh Ganjar.
Baca Juga: Ruwetnya Sengketa Tanah yang Ditempati Pemkot Magelang, namun Diklaim Milik TNI
Sekadar infromasi, Kantor Wali Kota Magelang saat ini menjadi polemik karena berdiri di lahan atau aset milik Akademi TNI. Polemik ini bahkan semakin meruncing setelah sekitar pekan lalu, gedung yang terletak di Jl. Sarwo Edhie Wibowo, Kota Magelang itu dipasang lambang atau logo TNI.