SOLOPOS.COM - Situs cagar budaya lingga yoni di Purbalingga. (Istimewa/igosaputra.com)

Solopos.com, PURBALINGGAPurbalingga merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki cerita sejarah menarik. Purbalingga memiliki berbagai peninggalan sejarah purbakala yang membuktikan adanya peristiwa berharga di masa lalu di wilayah tersebut.

Dilansir dari website resmi pemerintah Kabupaten Purbalingga, berikut benda-benda purbakala yang tersebar di Purbalingga:

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

1. Batu Linggar

Batu lingga ini merupakan salah satu arca peninggalan nenek moyang dalam sejarah purbakala Purbalingga. Letaknya berada di desa Candinata, Kecamatan Kutasari sekitar 8 km dari kota Purbalingga.

2. Gua Genteng

Sama seperti batu lingga, Gua Genteng berada di Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Gua ini letaknya di lereng bukit dan terbentuk karena lelehan lava yang membeku. Konon katanya, gua ini dikunjungi oleh orang-orang yang ingin bersemedi.

3. Giri Cendana

Giri Cendana merupakan makam Bupati Purbalingga yang bergelar Adipati Dipokusumo. Adipati Dipokusumo ini memegang tapuk pimpinan pemerintahan Kabupaten Purbalingga, yaitu Dipokusumo II, III, IV, V dan VI.

Setiap tahun, Giri Cendana didatangi oleh Bupati Purbalingga untuk berziarah. Adipati yang pertama adalah Raden Tumenggung Dipayuda III, mulai memerintah pada saat ditetapkannya Kabupaten Purbalingga pada tanggal 18 Desember 1830.

Makam ini terletak di Desa Kojongan, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga.

4. Gombangan

Gombangan merupakan tempat mandi umum yang terletak di Dukuh Brubahan Desa Kajongan, Kecamatan Bojongsari. Tempat mandi ini berupa sumber mata air yang ramai dikunjungi pada malam hari, terutama pada malam Jumat kliwon.

Menurut kepercayaan masyarakat, bagi siapapun yang mandi di mata air tersebut dapat membuat awet muda, segera mendapatkan jodoh, dan naik derajat.

5. Sendang/Petirtaan Desa Semingkir

Lokasinya berada di Desa Semingkir, Kecamatan Kutasari. Sendang ini konon juga dapat memberikan tuah bagi yang mempercayainya.

Kawasan peninggalan sejarah ini juga hanya dapat kunjungi pada malam malam tertentu.

6. Makam Kiai Wilah

Kiai Wilah merupakan tokoh yang cukup berpengaruh dalam sejarah perkembangan Islam di Purbalingga. Makam Kiai Wilah terletak di tengah persawahan antara Dukuh Wilangan dan Kedungringin.

Tempat ini sering dikunjungi orang-orang yang ingin mendoakan dan mengharap berkah dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

7. Batu Lingga, Yoni, dan Palus

Setidaknya ditemukan empat jenis benda yang masuk kategori benda cagar budaya di situs Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon. Ada phallus batu, yoni, dan dua buah batu lingga yang diletakkan dalam area berpagar.

Ada pula sebuah batu lumpang yang terletak di luar pagar namun masih dalam satu kompleks.

Diperkirakan benda-benda tersebut merupakan peninggalan pada masa Hindu. Cagar budaya ini berada di Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon.

8. Makam Narasoma

Kiai Narasoma adalah kepala Dukuh Timbang yang membawahi desa-desa Timbang. Di era sekarang, Dukuh Timbang termasuk Desa Penambongan.

9. Ardi Lawet

Berada di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang Purbalingga. Ardi Lawet merupakan objek wisata ziarah karena sebagian besar pengunjungnya adalah para peziarah yang menginginkan berkah dari Syekh Jambu Karang, seorang tokoh penyebar agama Islam di Purbalingga.

Di tempat ini terdapat kuku dan rambut Syekh Jambu Karang yang dikeramatkan. Hari-hari ramainya adalah pada Rabu Pon. Saat itu merupakan waktu menjelang malam Jumat kliwon atau Kamis Wage. Kunjungan paling ramai berlangsung Rabu Pon saat Sura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya