Jateng
Kamis, 20 Mei 2021 - 19:40 WIB

Inilah Jejak Sejarah di Balik Berdirinya Gereja Ayam Magelang

Yesaya Wisnu  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gereja Ayam (Instagram/@gerejaayam)

Solopos.com, MAGELANG — Terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, eksistensi Gereja Ayam ini menarik perhatian masyarakat karena misteri dan juga  keindahan alam  pemandangan yang disuguhkan. Penamaan Gereja Ayam  ini diberikan karena bangunannya menyerupai bentuk ayam.

Eksistensinya semakin viral karena menjadi salah satu tempat lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta  (AADC) 2 yang tayang pada tahun 2016. Saat itu tokoh karakter utama dalam film, Rangga dan Cinta mengakiri kebersamaan mereka untuk menikmati pemandangan di Puthuk Setumbu,  jalur trekking yang ada di sekitar Gereja Ayam.

Advertisement

Melansir dari situs Indonesia.go.id, Rabu (20/5/2021), Berdirinya Gereja Ayam sendiri telah melewati sejarah panjang. Dimulai dari seorang pemuda bernama Daniel Alamsyah yang memiliki ide untuk mendirikan Gereja Ayam yang berlokasi di atas Bukit Rhema.

Adegan Rangga dan Cinta di Gereja Ayam di film AADC 2 (Instagram/@dian_adisty)

Baca Juga: Mata Air Ndas Gending Magelang Tak kenal Musim Kering

Advertisement
Adegan Rangga dan Cinta di Gereja Ayam di film AADC 2 (Instagram/@dian_adisty)

Baca Juga: Mata Air Ndas Gending Magelang Tak kenal Musim Kering

Saat itu Daniel sedang dalam pergumulan batin hingga  akhirnya mendapatkan sebuah petunjuk Ilahi melalui mimpi tentang membangun rumah doa di daerah perbukitan asing yang belum pernah dia kunjungi.

Hingga akhirnya, pada tahun 1988, pria kelahiran Lampung, 17 Oktober 1943 itu mengunjungi kawasan Borobudur bersama keluarga. Disana mereka bertemu dengan seorang pemuda setempat bernama Jito.

Advertisement
Jalur Trekking Putuk Setumbu (instagram /@hybool)

Baca Juga: Wow! Ada Resto Mirip Tumpeng di Kawasan Bukit Menoreh

Pada tahun 1992, sebuah rumah doa mulai dibangun, namun proses pembangunan terhenti pada tahun 1996 karena krisis moneter. Meskipun pembangunannya belum sempurna, bangunan ini sudah dimanfaatkan sebagai tempat untuk berdoa bagi kaum Kristiani.

Selain untuk berdoa, bangunan ini juga dimanfaatkan sebagai panti rehabilitasi bagi anak-anak yang mengalami keterbatasan fisik dan anak muda yang bermasalah, seperti pemuda berandal,pecandu narkoba, dan masih banyak lagi.

Advertisement

Gereja Ayam ini memiliki  7 lantai yang masing-masing mempunyai cerita yang berbeda-beda, seperti cerita perjalanan kehidupan manusia, perjalanan spiritual, cerita makna doa, kebaikan Tuhan dan kearifan lokal.

Baca Juga : Transpuan Hollywood Ini Pernah Sambangi Magelang

Tahun 2000  tempat ini ditutup karena ada penolakan warga setempat. 14 Tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2014, tempat ini dijadikan sebagai objek wisata yang dibuka untuk umum.

Advertisement

Meskipun Gereja Ayam ini memiliki aura mistis yang kuat, seperti banyak pengalaman berjumpa dengan sosok bayangan wanita yang besar dan sosok-sosok gaib lainnya, pesona pemandangan alam Bukit Rhema tetap menarik banyak wisatawan  untuk merasakan indahnya pemandangan yang disuguhkan.

Lokasi Gereja Ayam ini berjarak 2 km dari Candi Borobudur. Tempat ini buka dari setiap hari dengan jam operasional 09.00 WIB-17.00 WIB untuk weekdays dan 08.00 WIB-17.00 WIB untuk weekend. Harta tiket masuk senilai Rp25.000-Rp50.000.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif