SOLOPOS.COM - Tugu Poci Tegal. (Istimewa/change.org)

Solopos.com, TEGAL — Siapa yang tidak tahu dengan teh Poci? Ya, teh Poci adalah minuman tradisional yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah.

Slawi merupakan kota cikal bakal produsen teh terkemuka di Indonesia. Di daerah Slawi memang telah tumbuh dan berkembang beberapa pabrik teh yang besar dan menjadi ikonik bagi Kabupaten Tegal.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Selain terkenal dengan industri tehnya, fakta unik lain dari daerah ini adalah tradisi minum teh yang sudah melekat pada masyarakatnya secara turun-temurun.

Moci, begitulah masyarakat menyebutnya. Melansir dari indonesia.go.id, kata Moci sendiri merupakan gabungan dari kata minum (teh) dan poci. Kemudian keduanya diartikan sebagai sebuah tradisi minum teh dalam tempat air bercerat terbuat dari tembikar atau tanah liat.

Teh Tegal disebut juga dengan teh Slawi, menjadi istimewa bila mengingat proses pembuatannya. Teh diseduh air panas dalam poci berbahan tanah liat.

Poci tanah liat ini diyakini menciptakan aroma yang khas tersendiri. Teh yang sudah diseduh dalam poci lalu dituangkan ke cangkir berisi gula batu.

Syaratnya, gula ini tidak boleh diaduk melainkan sengaja dibiarkan larut tercampur dengan sendirinya. Inilah karakteristik penyajian dan sekaligus citra rasa teh Slawi, yang juga dikenal dengan nama Teh Poci.

Menariknya, poci tanah liat yang digunakan menyeduh teh, bagian dalamnya tidak pernah dicuci bersih. Setelah poci itu selesai digunakan untuk menyeduh teh, maka cukup dibuang sisa-sisa tehnya saja.

Sisa-sisa teh yang telah menjadi kerak dan berwarna hitam ini dipercaya akan menambah cita rasa dan aroma teh menjadi semakin enak. Semakin lama usia teko itu dipakai untuk menyeduh teh, citra rasa dan aroma teh yang tercipta juga akan semakin nikmat.

Berbicara tentang citra rasa teh khas Tegal muncul istilah nasgitel atau wasgitel. Nasgitel merupakan akronim dari kata panas, legi (manis), dan kenthel (pekat). Sedangkan wasgitel merupakan gabungan kata dari wangi, panas, sepet, legi (manis), dan kenthel (kental).

Keduanya hampir memiliki makna sama yaitu teh panas, sepet, manis, wangi beraroma bunga melati, dan berwarna hitam pekat alias kental.

Konon katanya, di balik cara penyajian teh itu memiliki makna kehidupan yang memang ada pahitnya di awal. Namun, jika kita sanggup bersabar, kehidupan yang awalnya terasa pahit itu maka lambat laun pada akhirnya pasti akan berbuah rasa manis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya