SOLOPOS.COM - Ilustrasi perkebunan. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah komoditas di sektor perkebunan di Jateng dinilai masih memiliki prospek ekonomi yang cerah jika digarap dengan optimal. Sejumlah komoditas perkebunan itu, seperti tebu, kelapa, tembakau, dan vanili.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Cisilia Sunarti, seperti dikutip dari Bisnis.com, Rabu (17/5/2023). Berikut ini ulasan masing-masing komoditas perkebunan yang dinilai masih prospektif tersebut.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

1. Tebu

Sebanyak 27 dari 35 kabupaten/kota di Jateng merupakan daerah penghasil tebu. Hanya, usaha di bidang tebu ini memerlukan biaya relatif tinggi.

Dalam dokumen Rencana Kerja Distanbun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024, capaian panen untuk komoditas tebu pada 2022 ditargetkan bisa menyentuh angka 2.877.700 ton tebu.

Sesuai hasil Rakor Evaluasi Giling Tebu dengan semua Pabrik gula yang mengolah tebu dari Jawa Tengah pada tanggal 21 November 2022 terdata telah memenuhi target sebesar 123,8 persen, di mana realisasinya sebesar 3.562.572,79 ton tebu.

2. Tembakau

Komoditas ini masih menjadi primadona petani kebun rakyat di Jateng. Hal tersebut terlihat dari luasan produksi tembakau di Jateng yang berada di nomor dua se-Pulau Jawa, di bawah Jatim yang hingga kini masih menduduki peringkat pertama.

3. Kelapa

Kawasan pantai selatan Jateng menjadi sentra produksi kelapa. Lokasinya tak cuma mendukung perkembangan kelapa, tapi juga dekat dengan sentra produksi gula cetak dan gula semut sebagai konsumen utama.

Namun demikian, peluang pada komoditas kelapa itu bukannya tanpa tantangan. Petani mesti bertaruh risiko ketika memanen kelapa dengan pohon yang tingginya bisa mencapai puluhan meter. Guna meminimalisasi risiko itu, pemerintah telah gencar menawarkan bantuan kelapa genjah yang pohonnya pendek dan cepat berbuah.

Produk turunan kelapa ini banyak sekali. Di antaranya santan, kelapa muda yang harganya lebih tinggi. Ada juga daerah yang menjadi sentra-sentra perkebunan kelapa sebagai bahan baku pembuatan gula kelapa, baik gula cetak maupun gula semut.

Dalam dokumen Rencana Kerja Distanbun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024, capaian panen untuk komoditas kelapa pada 2022 ditargetkan bisa menyentuh 166.724 ton kelapa.

Sementara itu, target produksi komoditas kelapa pada 2022 berhasil terlampaui, yakni menembus angka 170.061 ton kelapa. Peningkatan produktivitas tersebut diklaim sebagai hasil dari inisiasi dan perkenalan varietas kelapa genjah dan kelapa hibrida kepada petani di Jateng.

4. Vanili

Komoditas vanili menjadi peluang emas jika digarap maksimal. Para petani di beberapa lokasi, seperti Kabupaten Temanggung, Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga telah lebih dulu berhasil mengembangkan komoditas ini.

Pesanan bahkan datang tak cuma dari dalam negeri, namun hingga pasar mancanegara. Di sisi lain, tantangan produksi vanili berada pada penanganan pascapanen.

“Petani bisa menjual vanili segar karena proses pengeringan itu membutuhkan kain hitam, harus higienis, dan seterusnya. Kalau di tingkat petani sepertinya kesulitan, meskipun ada yang bisa tetapi hanya beberapa saja,” kata Cisilia.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Sektor Perkebunan Jawa Tengah Masih Potensial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya