SOLOPOS.COM - Inilah Si Manis, sapi milik peternak asal Ungaran, Kabupaten Semarang, yang diminati Presiden Jokowi untuk kurban di Ponpes Al Muayyad, Solo. (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Sapi persilangan Simental-PFH (sapi perah) milik Suhari, peternak asal Dusun Jatirejo RT 001 RW 002, Desa Kewangen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, kabarnya tengah diminati Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dijadikan hewan kurban. Kabarnya, sapi dengan bobot 685 kilogram (kg) itu akan didistribusikan ke Pondok Pesantren Al Muayyad, Kota Solo, untuk dijadikan hewan kurban saat Iduladha nanti.

Suhari mengatakan saat ini sapi miliknya itu belum genap berusia tiga tahun. Namun, bobot sapinya sudah mencapai 685 kg. Jika sapi itu jadi dibeli Presiden Jokowi, Suhari pun dengan rela melepasnya. Namun, jika tidak jadi dibeli, maka pun akan lanjut memelihara hingga lebih besar lagi.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Kalau satu tahun ke depan itu bisa 1 ton. Karena dari badannya yang panjang dan laki-lakinya bagus,” terang Suhari kepada Solopos.com Rabu (21/6/2023).

Suhari mengaku sapi miliknya itu rencana didistribusikan untuk disembelih atau dikurbankan di daerah Solo. Kabarnya, sapi berjuluk Si Manis itu akan dikurbankan di Ponpes Al Muayyad Solo atau Masjid Tegalsari, Laweyan, Solo.

Suhari membeberkan, dirinya memiliki treatment khusus agar sapi-sapi miliknya bisa tumbuh dengan bobot yang di atas normal.

“Pertama itu kita lihat waktu bakalan [anakan]. Kita lihat kaki-kaki dan panjang tubuhnya. Kalau kaki-kaki kuat dan tubuhnya panjang itu jika besar bisa mencapai 1 ton beratnya,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk pakan sama dengan sapi biasa. Namun dia memberikan jangka waktu saat memberi makan sapi. Sebab jika terlalu sering diberikan makan, sapi tumbuh kurang ideal.

“Memberi makan itu kalau pagi ya habis subuh, terus sore hari. Biarkan sapi memproses makanannya itu dulu,” jelas dia.

Selain itu juga ada suplemen khusus yang diberikan. Tujuannya agar sapi bisa tumbuh kembang dengan baik.

Suhari mengaku sudah menjadi peternak sejak masih bujangan. Menurutnya jadi peternak harus dilakukan dengan rasa karena merawat hewan harus dengan perasaan senang.

“Merawat hewan itu harus senang dulu. Saya itu kalau sehari tidak melihat kandang rasanya ada yang kurang. Rutinitas sebelum tidur saya juga harus melihat kandang sapi,” terangnya.

Saat ini Suhari memiliki sekitar 25 ekor sapi. Di rumahnya ada 11 ekor sapi, sedangkan sisanya dititipkan ke kerabat atau sanak keluarga.

“Ya ada di tempat keluarga. Mereka ingin memelihara, saya belikan anakan sapi terus dirawat. Bagi hasil nantinya,” jelas Suhari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya