Jateng
Rabu, 21 Juni 2023 - 20:08 WIB

Innalillahi! Sudah 16 Orang di Semarang Meninggal Akibat DBD di Tahun 2023

Ria Aldila Putri  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Reuters)

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menyebut sudah ada 16 orang yang meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya sepanjang tahun ini atau sejak Januari hingga Juni 2023. Parahnya lagi, mayoritas korban meninggal dunia merupakan anak-anak berusia di bawah 18 tahun.

“Yang meninggal dunia 16 orang, usianya di bawah 18 tahun,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, melalui aplikasi perpesanan, Rabu (21/6/2023).

Advertisement

Hakam menyebut sudah ada ratusan kasus DBD di Kota Semarang sepanjang tahun 2023 ini. Sedangkan persebaran kasus DBD terbanyak di Semarang ada di wilayah Kecamatan Tembalang.

“Per hari ini ada 348 kasus DBD di Semarang. [Paling banyak) Tembalang,” sebutnya.

Menurutnya, ratusan kasus demam berdarah dengue (DBD) ini muncul muncul karena adanya pengaruh cuaca dan fenomena El Nino. El Nino sendiri merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur.

Advertisement

“Iya [pengaruh cuaca dan El Nino],” jelasnya.

Ia pun meminta masyarakat rutin melakukan pemantauan jentik nyamuk (PJN) untuk mengantisipasi kemunculan nyamuk Aedes Aegypti, sebagai nyamuk pembawa virus demam berdarah. Ia juga meminta masyarakat melakukan gerakan 3M yakni menguras bak mandi, menutup penampungan air sebagai tempat sarang nyamuk, dan mengubur benda-benda yang mudah menampung air sebagai sarang perkembangbiakan nyamuk.

“Saya imbau masyarakat melakukan PJN secara rutin minimal 2 kali sepekan, melakukan gerakan 3M untuk mencegah demam berdarah,” tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif