SOLOPOS.COM - Pembuat alat penetralisir asap Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Yanbu'ul Quran Alin Adzkanuha (kiri) Abdullah Faqih (kanan) dan Muhammad Nasim Mubarok (tengah) menunjukkan alat penetralisir asap dan medali di ruang laboratorium di Menawan, Kudus. Jawa Tengah, Senin (2/11/2015). Alat temuan yang diberi nama "T-Fanter 25 " yang dapat menetralisir gas CO2 menjadi O2 tersebut mendapat juara 1 dalam Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) tingkat Nasional di Denpasar pada Oktober 2015. (JIBI/Antara Foto/Yusuf Nugroho)

Inovasi siswa Madrasah Tsanawiyah Tahfidz Yanbu’ul Quran Kudus ini berhasil membuat alat penetralisir asap rokok.

Kanalsemarang.com, KUDUS-Madrasah Tsanawiyah Tahfidz Yanbu’ul Quran Kudus, Jawa Tengah, berencana mematenkan alat penetralisir asap rokok hasil temuan siswa yang mengantarkan mereka meraih medali emas.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Medali emas yang diperoleh siswa MTs Tahfidz Yanbu’ul Qur’an tersebut pada ajang lomba penelitian ilmiah remaja (LPIR) SMP tingkat nasional di Bali pada 25-29 Oktober 2015,” , kata Kepala Madrasah Tsanawiyah Tahfidz Yanbu’ul Quran Kudus, Sulis Fanani, Selasa (3/11/2015).

Pada ajang lomba tersebut, kata dia, terdapat tiga orang wakil yang dikirimkan untuk mengikuti perlombaan, yakni Alin Adzanuha, Abdullah Faqih, dan Muhammad Nasim Mubarok.

Untuk mematenkan temuan mereka, kata dia, perlu ada upaya penyederhanaan bentuk alat penetralisir asap rokok sebagai daya tarik.

Dengan adanya upaya mematenkan temuan tersebut, dia berharap alat tersebut memiliki nilai jual.

Sebelum mengikuti perlombaan di Bali, kata dia, naskah yang diajukan dengan judul T-Fanter 25 Teknologi Lingkungan Penyaring Udara Termodifikasi Sebagai Upaya Degradasi Polutan Asap Rokok di Smoking Area terlebih dahulu menjalani seleksi di tingkat Jateng.

Sementara jumlah peserta lomba di Bali, kata dia, mencapai 1.124 peserta dari berbagai sekolah di Tanah Air.

Dalam proses seleksinya, kata dia, terjaring 113 peserta dengan rincian, untuk bidang teknologi sebanyak 34 peserta, IPS sebanyak 35 peserta dan IPA sebanyak 44 peserta.

“Peserta dari Kudus merupakan satu-satunya peserta dari MTs, sedangkan peserta lainnya dari SMP,” ujarnya.

Setelah diseleksi, akhirnya peserta dari Madrasah Tsanawiyah Tahfidz Yanbu’ul ditetapkan sebagai juara pertama dan mendapatkan medali emas.

Abdullah Faqih mengakui, untuk mengikuti perlombaan tersebut dipersiapkan selama empat bulan yang dimulai dari memunculkan ide hingga membuat alatnya.

Pembuatan alatnya yang diberi nama T-Fanter 25 (Teknologi Faqih, Alin dan Nasim Filter), kata dia, tepat pada tanggal 25 Juni 2015.

Awalnya, kata dia, alat tersebut dibuat menyerupai persegi empat dengan ukuran 30x30x7 sentimeter.

Di dalamnya, kata dia, terdapat bahan titanium dioksida, carbon aktif dan teos (tetraethylorthoslicate) serta lampu ultra violet serta kipas penyedot udara.

“Sistem kerjanya, asap rokok yang terserap akan dipisahkan oleh bahan-bahan yang tersedia, kemudian yang tersisa hanya oksigen sedangkan monoksida diikat oleh carbon aktif melalui aluminium yang ada di dalamnya,” ujarnya.

Secara teoritik, kata dia, alat tersebut bisa digunakan untuk penetralisir udara yang tercemar dan tidak hanya karena udara yang tercemar asap rokok.

Karena hendak diikutkan perlombaan, kata dia, alat penetralisir asap rokok tersebut dibuat dengan skala yang lebih besar dengan ukuran 70x50x30 cm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya