SOLOPOS.COM - Pohon meranggas di tepi Jl. Sultan Agung, Kota Semarang, Jateng dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan. (Facebook.com-Ariyoko Yoko)

Infrastruktur yang menunjang hijaunya Kota Semarang, yakni pohon di tepi Jl. Sultan Agung, dianggap membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pohon yang berjejer di tepi Jl. Sultan Agung, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dianggap membahayakan pengguna jalan. Pasalnya, infrastruktur penunjang hijaunya Kota Semarang tersebut terlihat kering dan diduga mati sehingga dikhawatirkan tumbang.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Publik duna maya (netizen) yang tergabung dalam grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) mengungkapkan kekhawatiran mereka di dinding grup, Rabu (29/3/2017). Pengguna akun Facebook Ariyoko Yoko mengunggah foto pohon yang sudah kering di tepi Jl. Sultan Agung itu sembari mengeluhkannya kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Semarang.

Mbok tulung Lur nek ono kenalan personil Dinas Pertamanan mbok di wenehi weroh yo Lur [Minta tolong kepada siapa saja yang mengenal personel dari dinas pertamanan untuk diberi tahu],” tulis pengguna akun Facebook Ariyoko Yoko. Dari foto yang diunggahnya, memang terlihat sebagian pohon di tepi Jl. Sultan Agung sudah kering.

Namun sebagian netizen member di grup Facebook MIK Semar mengungkapkan pohon tersebut sedang meranggas. Mereka mengungkapkan pohon di tepi Jl. Sultan Agung itu akan kembali hijau dan bakal terlihat lebih kokoh ketika proses meranggas selesai. “Kuwi ora mati mas, tapi ngranggas [Itu bukan mati mas, tapi sedang meranggas],” ungkap pengguna akun Facebook Prie.

Meski demikian, sejumlah netizen tetap mengharapkan pihak DKP Kota Semarang segera menebang pohon tersebut. Mereka merasa infrastruktur yang menunjang agar Kota Semarang tetap asri itu bisa saja tumbang dan menimpa pengguna jalan. “Biasanya ngenteni ono korban sek lagi ditegor. Kuwi wes lagu lama. Orak gumun opo meneh bar diposting ngene suk kan langsung ditegor delok wae [Biasanya menunggu korban terlebih dulu baru ditebang. Itu sudah lagu lama. Enggak heran bila besok sudah ditangani karena sudah di-posting di grup Facebook],” tulis pengguna akun Facebook Abahe Satrya.

Sementara itu, sebagian netizen lainnya mengungkapkan pihak yang berwenang menebang pohon tersebut adalah DKP Kota Semarang. Mereka juga meminta untuk tak sembarangan menebang infrastruktur penunjang asrinya Kota Semarang tersebut, karena yang berhak menebang adalah pihak DKP Kota Semarang. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya