SOLOPOS.COM - Para napi dan juga santri di Lapas Kelas IIB Batang saat menggunakan hak pilih dalam pemilihan ketua santri di lapas tersebut, Selasa (24/1/2023). (berita.batangkab.go.id)

Solopos.com, BATANG — Pelaksanaan pemilihan ketua santri Darut Taubah Lembaga Pemasyarakatan (LP) atau Lapas Kelas IIB Batang digelar mirip dengan pesta demokrasi atau pemilihan umum. Tidak hanya proses pemungutan suara, acara pemilihan ketua santri itu juga digelar dengaan penyampaian visi misi para kandidat.

Kepala Lapas Kelas IIB Batang, Rindra Wardhana. menyampaikan tujuan utama kegiatan ini untuk mempersiapkan ketua santri yang baru. “Dalam waktu dekat ketua santri sebelumnya akan mendapatkan pembebasan, maka ketua yang baru kami persiapkan lebih awal,” katanya seusai menyaksikan proses pemungutan suara pemilihan ketua santri Darut Taubah di LP Kelas II Batang, Selasa (24/1/2023).

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Ia mengimbau, ketua santri yang terpilih, nantinya harus mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. “Mereka kami latih memaparkan visi misinya di hadapan para santri. Ketua santri yang terpilih memiliki tugas untuk membawa blok santri ini jadi lebih baik dalam ibadah hingga mematuhi aturan dalam Lapas,” terangnya, dilansir dari laman Internet resmi Pemkab Batang, Rabu (25/1/2023).

Dalam penyampaian visi misi itu, para kandidat juga menjalani proses tanya jawab dengan panelis yang dihadirkan dari beberapa pihak seperti perwakilan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Batang.

“Ide ini [pemilihan ketua santri] muncul dari rekan petugas bagian registrasi yang mengemas pemilihan ketua santri layaknya pemilihan umum,” jelasnya.

Kegiatan ini juga bagian dari upaya Lapas Kelas IIB Batang mengedukasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau napi tentang tata cara pemungutan suara dan seluruh prosesnya.

“Apalagi di tahun 2024, kita akan menggelar pesta demokrasi pemilihan Presiden, DPR dan Kepala Daerah, jadi momentumnya sangat tepat,” tegasnya.

Sebanyak 81 WBP santri Darut Taubah menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan ketua santri itu. Sistem ini baru pertama kali di Indonesia, pemilihan ketua santri dengan menerapkan pemilihan langsung.

Dalam menentukan kandidat, pihak Lapas memperhatikan kompetensi dalam keilmuan agama hingga kepemimpinan.

“Setelah terpilih, enam bulan kemudian akan kami evaluasi. Jika memang layak akan dilanjutkan hingga masa tugasnya satu tahun ke depan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Santri Darut Taubah terpilih, Muhammad Nasirin, mengatakan pemilihan ketua santri secara langsung sangat baik. Para santri dapat menentukan ketua yang paling tepat.

“Visi misi saya, ingin meningkatkan keilmuan khususnya agama para santri, jadi lebih baik. Contohnya mampu membaca Al-Qur’an secara baik dan benar, sehingga bermanfaat bagi masyarakat nantinya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya