SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman tembakau. (Freepik)
Solopos.com, TEMANGGUNG — Masa tanam tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), pada tahun 2023 ini diperkirakan molor atau mundur dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menyusul intensitas hujan di Temanggung yang masih tergolong tinggi.
Molornya masa tanam tembakau itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Temanggung, Joko Nuryanto, Kamis (25/5/2023). Joko menyebutkan masa tanam tembakau di Temanggung seharusnya berlangsung saat ini. Akan tetapi, oleh karena cuaca yang tidak mendukung masa tanam tersebut diperkirakan mundur dua hingga tiga pekan.
“Informasi dari petani, tanam tembakau tahun ini memang mundur dua hingga tiga pekan dari biasanya, karena faktor cuaca. Kalau intensitas hujan masih tinggi untuk tanam tembakau maka harus banyak menyulami,” ujarnya.
Joko mengatakan luas tanaman tembakau di Temanggung tahun 2023 ini diprediksi hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni sekitar 14.000 hektare hingga 16.000 hektare.
“Memasuki musim kemarau tahun ini, petani di Kabupaten Temanggung tetap menanam tembakau, tidak terpengaruh oleh isu RUU Kesehatan,” kata Joko Nuryanto di Temanggung, Kamis.
Menurut dia, walaupun ada, pengaruh belum terlalu besar karena RUU tersebut masih bersifat draf. “Kalaupun tanaman tembakau berkurang faktornya bukan RUU, mungkin karena hampir 2-3 tahun terakhir ini harga komoditas ini tidak stabil,” katanya.
Ia menyebutkan berdasarkan laporan, hingga pertengahan Mei 2023 tanaman tembakau di Temanggung telah mencapai 5.161 hektare. “Namun data tersebut belum semua kelompok tani melaporkan, sehingga data di lapangan mungkin saat ini sudah mencapai 7.000 hingga 8.000 hektare,” katanya.