Jateng
Kamis, 23 Mei 2024 - 17:29 WIB

Intip Prosesi Umat Buddha Rayakan Waisak di Vihara Mahavira Graha Semarang

Adhik Kurniawan  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan umat Buddha melaksanakan ibadah Hari Suci Waisak di Vihara Mahavira Graha, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (23/5/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Ratusan umat Buddha melaksanakan ibadah Hari Suci Waisak di Vihara Mahavira Graha, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (23/5/2024). Perayaan dimulai dengan Puja Pradaksina atau penempatan relief Satya Mani Buddha.

Pantaun Solopos.com, seusai penempatan relief, ibadah dilanjutkan dengan Pai Chan Sutra untuk pertobatan. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan tarian anak sekolah Hindu asal Ibu Kota Jawa Tengah.

Advertisement

Setelah itu, para umat tampak antre untuk prosesi pemandian rupang pangeran Siddharta atau Siddharta Boddhisattva. Pemandian tersebut diyakini sebagai bentuk membersihkan kekotoran dalam diri.

“Rupang ini [pangeran Siddharta] bukan Buddha ya, karena baru lahir. Dan kita mandikan, karena tak perlu membersihkan diri sendiri [pangeran Siddharta], kita yang memandikan,” kata Bhikku Samanera di Vihara Mahavira Graha, Suhu Chuan Chi, Kamis.

Ratusan umat Buddha melaksanakan ibadah Hari Suci Waisak di Vihara Mahavira Graha, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (23/5/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Adapun dalam perayaan Trisuci Waisak 2568 BE/2024 Masehi ini, Vihara Mahavira Graha membawa tema “Menumbuhkan Kebijaksanaan”. Tema tersebut diambil lantaran masih adanya perang di muka bumi ini.

Advertisement

“Bukan rahasia umum masih ada perang. Maka ajaran Buddha Dharma semoga bisa tercapai untuk kedaiaman dunia. Kita berharap semoga perang yang dilakukan diberbagai negara segera selesai sehingga kebagaiaan yang kita dapatkan,” harapnya.

Sementara untuk Indonesia, Bhikku Samanera berharap keberagaman toleransi beragama tetap terjaga. Sehingga, keutuhan nusantara tetap terjaga tanpa adanya pecah belah antar suku, ras, maupun agama.

“Di Indonesia umatnya kan beragam, semoga toleransinya tetap terjaga antar satu sama lain,” tutupnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif