<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG — </strong>Sektor kelistrikan, gas, dan konstruksi diperkirakan tetap mendominasi porsi investasi di Jawa Tengah, setidaknya untuk satu tahun ke depan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Prasetyo Aribowo.</p><p>Kepala DPMPTSP Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan sektor kelistrikan dan gas menjadi peringkat pertama untuk penanaman modal asing (PMA). Kondisi tersebut tidak berubah dari tahun lalu.</p><p>Jepang menjadi negara utama yang menanamkan modalnnya di Jateng. Pasalnya, negara tersebut memiliki dua proyek pembangkit raksasa, yakni PLTU Tanjung Jati dan PLTU Batang. Sementara itu, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN), ada pergeseran dalam peringkat investasinya.</p><p>Sektor konstruksi yang pada periode yang sama tahun lalu tidak masuk 5 besar, kini berada di posisi pertama menggeser industri tekstil ke peringkat ke-2. "Investasi masih didominasi listrik, gas, dan konstruksi dalam satu tahun ke depan. Pemicunya program pembangkit 35.000 megawatt dan infrastruktur," ujarnya, Rabu (15/8/2018).</p><p>Meskipun begitu, Prasetyo menuturkan sektor-sektor lain juga membukukan pertumbuhan yang cukup baik. Beberapa di antaranya tekstil, alas kaki, makanan olahan, dan kimia dasar. Dia meyakini Indonesia khususnya Jateng memiliki daya tarik yang sangat besar para calon investor. Prasetyo pun menilai gejolak politik sejauh ini belum berpengaruh banyak.</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>
Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit