Kanalsemarang.com, KUDUS – Federasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (FP3A) Sistem Kedung Ombo mengimbau petani di wilayah jaringan irigasi waduk ini untuk melaporkan setiap temuan tanggul sungai yang rusak sebelum penggelontoran air dari waduk.
“Jika memang ada temuan tanggul sungai yang sliding atau longsor serta retak, silakan dilaporkan kepada FP3A untuk ditindaklanjuti dengan pelaporan kepada Balai Besar Pemali Juwana,” kata Koordinator FP3A Sistem Kedung Ombo, Kaspono, seperti dikutip Antara, Minggu (24/8/2014).
Menurut dia, laporan petani atau kelompok tani terkait kondisi tanggul sungai sangat dibutuhkan, karena terkait dengan kelancaran suplai air untuk irigasi untuk areal persawahan.
Selain itu, lanjut dia, pelaporan dini tersebut juga untuk mencegah kemungkinan jebolnya tanggul sungai saat naiknya debit air, terutama pada musim hujan.
Tanggul longsor yang ada di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus, kata dia, sudah diperbaiki oleh Balai Pengelola Sumber Daya Air Serang Lusi Juwana (BPSDA Seluna).
Perbaikan tanggul kanan Sungai Wulan yang longsor itu, sebagai antisipasi naiknya debit air Sungai Wulan saat musim hujan nantinya.
Apabila tidak ditangani segera, kata dia, sejumlah pemukiman di beberapa desa di Kecamatan Undaan akan terkena dampak banjir. Sementara areal persawahan yang terancam, kata dia, bisa menyeluruh di Kecamatan Undaan.
“Kami akan berupaya membantu setiap temuan tanggul rusak agar segera ditangani,” ujarnya. Berdasarkan jadwal, kata dia, penggelontoran air untuk pembasahan dari waduk dijadwalkan mulai awal September 2014.