SOLOPOS.COM - Ilustrasi G 30S/PKI (JIBI/Solopos/Antara)

Isu PKI bangkit akhir-akhir merebak seirung dengan munculnya atribut bergambar palu dan arit yang identik dengan simbol PKI.

Semarangpos.com, SEMARANG Merebaknyan atribut bergambar palu dan arit yang oleh sebagian politikus diindentikkan dengan simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) yang telah dibubarkandan terlarang, disikapi pro dan kontra para netizen Kota Semarang.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Para netizen Grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) sebagian menginginkan agar pelaku penyebaran atribut PKI tersebut ditangkap dan diproses hukum, sedangkan sebagian menganggap tidak perlu menyikapi berlebihan.

Pro dan kontra netizen ini terungkap saat menyikapi postingan dari pengguna akun Facebook Putrhoh Rhagiell MangkoeBhoemie di Grup Facebook MIK Semar, Rabu (11/5/2016) malam. Putrhoh memosting foto dua orang pria yang menunjukkan kaus warna merah bergambar palu dan arit warna kuning.

“Pertama kaos yang beredar, lama-lama faham komunis yang menyebar, ayo pak polisi tangkap dan proses sesuai hukum yang berlaku. Luka lama kebiadapan PKI belum hilang sekarang mau muncul. Basmi PKI sampai akar-akarnya yang dapat merusak Pancasila,” tulis pengguna akun Facebook Paimo Nrimo panjang lebar.

”Saya herannya cuma satu saja. Mereka, kita, semua penduduk Indonesia tahu, kalau itu lambang PKI. Wis ngerti nek ora nggenah [sudah tahu kalau tidak benar], kok yo jadi tren, di beli dan dipakai,” timpal pengguna akun Facebook Ifan Prabowo Prasojo.

Pengguna akun Facebook Budi mengingatkan akan bahaya laten komunis gaya baru. ”NKRI [Negara Kesatuan Republik Indonesia] harga mati. Indonesia tidak butuh ideologi komunis/liberal manapun, karena Indonesia sudah punya ideologi Pancasila yang lebih tinggi dari semua itu. Awas bahaya laten KGB [komunisme gaya baru],” tulisnya.

Perkoro kaos karo logo wae ribut, cen aneh wong saiki [permasalahan kaus dan logo saja ribut, memang aneh orang sekarang] aneh wong saiki. PKI wes [sudah] bubar,” tulis pengguna akun Facebook Sofian Hadi.

”Paranoid berkepanjangan. PKI wis modar sak cindil-cindilnya [sudah meninggal sampai anak-anaknya] sampe buyute wis ambles [sudang hilang]. Biasa isu ini mereka buat dan mereka sendiri yang seolah-olah gusar, padahal mainan sendiri. Wis ora gumun,” tulis pengguna akun Facebook Sutiyono Kodrat Semarang.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya