SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Dok. Solopos.com-Antara)

Solopos.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang karib disapa Ita, langsung merespons masalah amblesnya jalan penghubung atau jalur alternatif kawasan Jangli menuju kampus Undip di Tembalang. Ita bahkan mengaku telah memanggil pihak kontraktor atau pelaksana proyek terkait permasalahan tersebut.

“Ada yang amblas ya, kami juga sudah minta untuk segera dikaji lagi karena memang di sana itu, tanahnya kayak tanah lempung, sehingga begitu kena air jadi cepat pecah, makanya harus dibuatkan saluran. Jadi mestinya sama kayak [tanah] longsor. Kalau tidak ada saluran pasti akan terjadi longsor,” ujar Ita kepada wartawan, Senin (3/7/2023).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Ita juga telah memanggil pihak kontraktor terkait permasalahan ini. Pihaknya juga telah melakukan mediasi dengan warga dan pihak kontraktor, agar perbaikan saluran air dapat dilakukan. Hal itu menyusul masih adanya penolakan warga sehingga saluran air belum bisa diperbaiki.

“Jadi kalau hujan gitu kan air larinya langsung ke saluran tidak ke tanah yang di jalan itu, sehingga kemarin sudah di lakukan. Saya kemarin sudah undang kontraktornya sudah minta dibuatkan crossing untuk saluran, ya karena kemarin saluran juga langsung masuk ke salah satu perumahan gitu. Nah kemarin ada yang enggak mau salurannya itu dibongkar karena salah satunya kena lapangan voli. Akhirnya saya mediasi saya undang ke sini. Insyaallah air itu akan larinya ke saluran, tidak ke jalan,” ungkap Ita.

Ita juga menyebut saat ini proses pembangunaan jalan tembus atau jalur alternatif Jangli ke kampus Undip itu masih berjalan. Pembangunan jalan itu baru ditarget selesaai pada tahun 2024 daan efektif digunakan pada tahun 2025 nanti.

Sudah Ramai

Untuk diketahui, jalan tembus penghubung antara kawasan Jangli dengan Universitas Diponegoro, Tembalang, Kota Semarang ambles di satu titik. Padahal jalan tersebut baru dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Pantauan di lokasi, ada retakan aspal yang cukup panjang dan besar terjadi di titik tersebut. Jalan yang ambles itu membuat jalan di titik tersebut menyempit.

Masyarakat pun diminta berhati hati ketika melintasi jalan tersebut, pekerja juga memasang pembatas agar masyarakat tidak melewati area yang amblas itu. Satu alat berat juga terlihat ada di lokasi tersebut.

Kendati belum selesai dan belum diresmikan, jalan yang memakan biaya mencapai Rp29 miliar itu sudah cukp ramai. Banyak warga yang melintaas di jalan tembus Jangli menuju kawasan kampus Undip Tembalang itu. Bahkan banyak warga yang menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat nongkrong dan banyak juga penjual makanan dan minuman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya