Jateng
Rabu, 15 Maret 2023 - 21:33 WIB

Jalan Rusak di Jateng Paling Banyak Dikeluhkan Warga

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbaikan jalan rusak di wilayah Jateng. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Permasalahan infrastruktur jalan yang rusak paling banyak dikeluhkan masyarkat Jawa Tengah (Jateng) dalam kanal pengaduan Laporgub. Tercatat selama periode 1 Januari-13 Maret 2023 aduan terkait jalan rusak mencapai 3.335 aduan.

Dari 3.335 aduan itu sekitar 1.663 aduan terkait kerusakan jalan kabupaten/kota, 1.021 jalan desa/kelurahan, dan 651 aduan jalan rusak milik Provinsi Jateng.

Advertisement

“Sudah banyak laporan masuk ke kita, komplain banyak jalan rusak karena memang kondisi cuacanya cukup ekstrem. Jadi Pak Hanung [Kepada Dinas PU dan BMCK Jateng] beserta seluruh tim di balai coba sisir satu per satu,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau perbaikan jalan rusak di Limpung-Bawang, Kabupaten Batang dan jalan Weleri-Sukorejo, Kabupaten Kendal, Rabu (15/3/2023).

Menurut Ganjar dalam penanganan jalan rusak yang lebih penting adalah keselamatan pengguna jalan. Jalan yang sudah masuk prioritas dan bisa ditangani dengan cepat langsung dikerjakan. Sementara untuk yang belum dikerjakan atau membutuhkan waktu lama akan dipasang rambu-rambu peringatan.

“Penting keamanan pengguna jalan kita jaga. Kita juga minta tolong dari para pengusaha angkutan barang jangan ODOL [over dimension dan over load] dong. Semua mesti tertib. Di beberapa tempat sudah menjadi kebiasaan lama kita bahwa kalau memang belum bisa dan masih membutuhkan waktu lama dikasih rambu-rambu, sehingga publik bisa tahu kalau area itu memang perlu perhatian, agar berlalu lintas hati-hati,” kata Ganjar.

Advertisement

Hadi, warga Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, mengatakan perbaikan jalan sudah dilakukan selama dua hari terakhir. Sebelumnya kondisi jalan tersebut rusak karena sering dilintasi truk bermuatan batu ditambah dengan hujan yang sering turun.

“Jalannya lebih halus lagi jadi dilewati tidak berbahaya bagi pengendara. Hampir dari Desa Wonokerso sampai ke sini itu bolong-bolong semua. Ini alhamdulillah sudah mulai diperbaiki. Kondisi rusak itu hampir satu pekan lebih karena banyak truk yang bawa batu lewat sini, karena hujan juga. Perbaikan baru kemarin,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif