Jateng
Rabu, 2 Maret 2016 - 08:50 WIB

JALAN RUSAK JATENG : DPRD Jateng Desak Bina Marga Perbaiki Kerusakan Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kerusakan jalan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Jalan rusak Jateng terjadi di sejumlah daerah, DPRD mendesak Bina Marga segera melakukan perbaikan.

Semarangpos.com, SEMARANG Dinas Bina Marga Jawa Tengah (Jateng) diminta segera melakukan perbaikan jalan rusak dan pembangunan selokan di jalur jalan provinsi.

Advertisement

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, panjang jalan provinsi mencapai 2.565.621 km. Kondisi jalan provinsi Jateng sekarang mengalami kerusakan di beberapa ruas jalan.

Wakil Ketua Komisi D Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng Hadi Santoso mengatakan kondisi jalan rusak, berlubang terjadi di beberapa wilayah. Dia menyebutkan antara lain di ruas jalan Gemolong-Kalijambe Kabupaten Sragen, Kebakramat Kabupaten Karanganyar, di Klampok Banjarnegara-Purbalingga.

Advertisement

Wakil Ketua Komisi D Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng Hadi Santoso mengatakan kondisi jalan rusak, berlubang terjadi di beberapa wilayah. Dia menyebutkan antara lain di ruas jalan Gemolong-Kalijambe Kabupaten Sragen, Kebakramat Kabupaten Karanganyar, di Klampok Banjarnegara-Purbalingga.

Selain itu juga ruas jalan Ngadirojo-Biting, Nngadirojo-Giriwoyo, Pracimantoro-Wuryantoro Wonogiri, dan jalur selatan pada ruas jalan Purwokerto-Rawalo,  Kedungrandu, Notog, dan Tambaknegara.

”Kami mendesak Dinas Bina Marga Jateng segera melakukan perbaikan jalan rusak tersebut dan melakukan pembangunan selokan di jalan provinsi,” katanya Selasa (1/3/2016).

Advertisement

Untuk jangka panjang harus ada perbaikan jalan secara permanen, terutama pembangunan selokan di jalan provinsi sehingga air hujan bisa mengalir tidak menimbulkan genangan di jalan.

“Masalah anggaran dana untuk penambalan jalan rusak tidak ada kendala karena pada APBD 2016 telah dialokasikan anggaran perbaikan jalan provinsi senilai Rp355 miliar,” tandas Hadi.

Sedangkan untuk pembangunan selokan, imbuh dia, akan ada alokasi anggaran senilai Rp 61,372 miliar. “Harus ada kebijakan progresif karena baru sekitarnya 17 persen jalan propinsi yang ada salurannya,” ungkapnya.

Advertisement

Hadi menambahkan memang tidak semua jalan provinsi harus ada selokan, tetapi di  daerah kalau turun hujan tergenang air yang menyebabkan rusaknya jalan wajib ada selokan.

”Genangan air bisa merusak jalan sehingga bila dibangun selokan maka air dapat mengalir. Pemerintah harus memperharikan masalah ini, apalagi gubernur Jateng telah mencanangkan jalan Jateng bebas lubang,” ujarnya.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif