SOLOPOS.COM - Terminal Mangkang Semarang. (Istimewa/semarangkota.go.id)

Solopos.com, SEMARANG – Terminal Tipe A Mangkang di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), telah melakukan uji KIR sebanyak 150 bus sepanjang 2024.

Kendati telah menguji ratusan bus selama Januari-April, namun masih banyak bus yang lolos dari pemeriksaan lantaran tak mau masuk ke terminal resmi.

Promosi Top! BRI Masuk Daftar 20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024

Kepala Terminal Tipe A Mangkang Semarang Reno Adi Pribadi, mengatakan dari armada tersebut satu di antaranya tidak laik jalan. Yakni PO bus dari PT. Dewi Putri Nasima yang melanggar ketentuan karena ban cadangan tidak laik dan KIR tidak berlaku.

“Kami sudah beri peringatan, dan masih belum diperbaiki sehingga kami larang operasi sampai terpenuhi semua [syarat laik jalan],” kata Reno kepada Solopos.com, Jumat (17/5/2024) malam.

Kendati telah memeriksa 150 bus sepanjang 2024, Reno mengaku masih mendapati kendala. Sebab, wewenangnya hanya terbatas di terminal resmi atau Terminal Tipe A Mangkang.

“Per hari bisa lima sampai 10 bus [di uji KIR]. Tapi kami ada kendala karena masih banyak bus tak mau masuk terminal Mangkang dan memilih di terminal banyangan. Sementara wewenang kami hanya di Terminal Mangkang,” bebernya.

Saat disinggung apakah bus yang menghindari terminal resmi karena tak mau ketahuan bila tak lain jalan, Reno enggan berspekulasi.

Sebab, wewenang uji KIR di terminal bayangan ada dibawah tanggung jawab Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang.

“Itu [terminal bayangan] ranah [Dishub] Kota Semarang, saya enggak bisa menyampaikan. Namun, mungkin saja mereka pilih di terminal bayangan karena lebih gampang dapat penumpang, dekat tol dan pemukiman,” ujarnya.

Oleh karena itu, Reno menghimbau kepada PO maupun masyarakat agar bisa naik atau turun di terminal resmi. Sebab, pihaknya bisa memantau dari segi keamanan dan ketertiban bus.

“Lebih aman dan nyaman itu sebenanrya naik dan turun di terminal resmi, karena di jalan kami tak bisa pantau keselamatan. Kalau di terminal bisa awasi, keluhan atau laporan bisa kami tindak,” jelasnya.

Sekadar untuk diketahui, kecelakaan maut rombongan siswa SMK Lingga Kencana asal Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (11/5/2024) lalu, menyita perhatian nasional, tak terkecuali di Jawa Tengah (Jateng). Adapun kecelakaan tersebut terjadi lantaran bus yang dikendarai tak laik jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya