SOLOPOS.COM - Petugas Dishub dan Satlantas Polrestabes Semarang memasang rambu lalu lintas jalan satu arah di Jalan Wahid Hasyim, Kota Semarang, Kamis (16/6/2022). (Solopos.com - Dickri Tifani Badi)
Solopos.com, SEMARANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang menetapkan Jalan Wahid Hasyim searah mulai hari ini, Kamis (16/6/2022) pagi, sekitar pukul 07.00 WB. Pemberlakuan jalan searah ini diresmikan secara simbolis jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Semarang.
Sekretaris Dishub Kota Semarang, Danang Setyawan, meminta warga untuk mendukung penerapan jalur satu arah di Jalan Wahid Hasyim. Untuk itu, warga yang biasa melalu jalur itu harus paham dan tahun, rute mana yang harus dihindari agar tidak melakukan pelanggaran lalu lintas.
Menurut Danang, jika pengendara hendak ke Jalan Wahid Hasyim bisa melintas atau lewat Jalan Gajah Mada, kemudian belok ke kanan. Hal itu dikarenakan Jalan Kranggan hingga Wotgandul masih ditetapkan satu arah.
“Dari Kranggan ini sampai Benteng atau Wothandul masih satu arah,” jelasnya.
Kemudian, jika pengendara dari arah Pasar Johar menuju Kauman dilarang langsung belok ke kanan. Namun, pengendara disarankan melewati Jalan Plampitan atau belok ke kiri. “Dari Plampitan bisa belok ke kanan untuk menuju Gajahmada,” ucapnya.
Baca juga: Ini Deretan Tempat Wisata Religi di Semarang, Nomor 1 Ada di Kota Lama
Danang menuturkan, penataan arus lalu lintas di Jalan Wahid Hasyim menjadi satu arah dikarenakan di wilayah tersebut sudah terlihat sangat padat dan kerap terjadi kemacetan. Hal itu dikarenakan jalur tersebut merupakan pusat kegiatan perdagangan di Kota Semarang. Kondisi itu pun juga berdampak pada penataan tempat parkir di Jalan Wahid Hasyim Kota Semarang. Oleh karenanya, pihak Dishub Kota Semarang pun perlu memberlakukan sistem satu arah atau one way.
“Maka kami menambah ruas jalan yang searah atau one way,” imbuhnya.
Danang menyatakan penerapan jalur satu arah di Jalan Wahid Hasyim Kota Semarang ini tidak diberlakukan secara tiba-tiba. Dishub Kota Semarang mengklaim telah melakukan sosialisasi kepada warga Kota Semarang tiga bulan sebelum memberlakukan jalur satu arah tersebut.