Jateng
Sabtu, 13 Desember 2014 - 06:50 WIB

JALUR KERETA API : PT KAI Semarang Tertibkan Ratusan Lapak dan Kios

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan taman rel kereta api, Jumat (7/11/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Pembangunan taman rel kereta api, Jumat (7/11/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang menertibkan ratusan bangunan lapak dan kios yang berada di kawasan Stasiun Brumbung, Demak, Jawa Tengah.

Advertisement

“Setidaknya ada 20 kios permanen dan 105 lapak yang kami tertibkan. Bangunan itu didirikan di atas lahan PT KAI,” kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Suprapto di Semarang seperti dikutip Antara, Jumat (12/12/2014).

Menurut dia, penertiban bangunan yang didirikan di atas lahan PT KAI itu didasarkan Undang-Undang No 23/2007 tentang Perkeretaapian dan PP Nomor 56/2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian.

Dalam dua produk hukum itu, kata dia, dijelaskan bahwa untuk menjamin perjalanan kereta api maka jarak minimal 12 meter dari sisi rel harus steril dari bangunan atau kegiatan yang bukan operasional KA.

Advertisement

“Oleh karena itu, kami tertibkan bangunan-bangunan permanen dan tidak permanen yang didirikan di sekitar Stasiun Brumbung. Kalau kios, bangunannya permanen, sedangkan lapak, terbuat dari kayu,” ungkapnya.

Ia menjelaskan penertiban ratusan bangunan itu berjalan kondusif dengan melibatkan sebanyak 80 personel, baik dari tim penertiban PT KAI Daops IV Semarang, jajaran Polri, maupun TNI.

Setelah ratusan bangunan itu ditertibkan, kata dia, akan dibuatkan pagar pengaman sepanjang kurang lebih 350 meter dengan ketinggian 1,5 meter untuk menjaga keamanan perjalanan KA.

Advertisement

“Dengan begitu (keberadaan pagar pengaman, red.), kawasan-kawasan yang menjadi perlintasan KA akan menjadi lebih tertib, juga memberikan kontribusi untuk meningkatkan keselamatan perjalanan KA,” katanya.

Demikian pula, kata Suprapto, dengan keselamatan para pengguna jalan raya dan masyarakat sekitar.

Seiring dengan pengoperasian “double track” (jalur ganda), dia mengatakan bahwa frekuensi perjalanan dan lalu lintas perjalanan KA kian meningkat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif