Jateng
Jumat, 5 Juli 2024 - 07:56 WIB

Jalur Zonasi PPDB Jateng 2024 di Semarang Ketat, Jarak 700 Meter Pun Terlempar

Fitroh Nurikhsan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana beberapa calon siswa sedang melakukan daftar ulang setelah dinyatakan diterima di PPDB SMAN 11 Kota Semarang. Kamis (4/7/2024) (Solopos.com/Fitroh Nurikhsan)

Solopos.com, SEMARANG – Hasil seleksi PPDB SMA/SMK Negeri Jawa Tengah (Jateng) tahun 2024 telah diumumkan pada Senin (1/7/2024). Dari hasil pengumuman itu diketahui fakta bahwa persaingan jalur zonasi pada PPDB SMA/SMK Negeri Jateng 2024 di Kota Semarang berlangsung cukup ketat.

Persaingan yang ketat pada jalur zonasi ini diketahui dari gagal diterimanya sejumlah siswa yang rumahnya berdekatan dengan sekolah. Seperti yang terjadi di SMAN 11 Semarang. Siswa yang rumahnya berjarak hanya sekitar 700 meter dari sekolah atau tidak lebih dari 1 meter pun tak bisa diterima atau terlempar dari jalur zonasi.

Advertisement

“Calon siswa di peringkat pertama, jarak zonasinya hanya sekitar 24 meter. Sementara yang terjauh itu calon siswa peringkat 222, dengan jarak sekitar 666 meter,” ujar Ketua Panitia PPDB SMAN 11 Semarang, Tarfiatun, kepada Solopos.com, Kamis (4/7/2024).

Tarfiatun lantas membeberkan lokasi SMAN 11 Semarang yang berada di Kelurahan Lemper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, merupakan kawasan permukiman padat penduduk.

Bahkan pada PPDB tahun lalu pun demikian. Siswa yang mendaftar lewat jalur zonasi yang terjauh hanya 700 meter, sehingga jika hal tersebut kembali terulang, panitia tidak kaget.

Advertisement

Namun untuk PPDB tahun ini persaingan di kouta di jalur zonasi semakin ketat. Pasalnya ada calon siswa yang rumahnya berjarak 700 meter tidak diterima.

“Maksimal jalur zonasi di SMAN 11 Semarang 666 meter. Itu secara otomatis karena by sistem, konsekuensi jalur zonasi yang terdekat yang diterima,” jelasnya.

Disinggung apakah panitia turut memeriksa keaslian Kartu Keluarga (KK). Dia menjelaskan hal tersebut merupakan kewenangan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Semarang.

Advertisement

“Kalau mungkin ada protes mereka bisa menyadari bahwa itu semua by system. Masyarakat juga bisa melihat siapa saja yang lolos,” imbuhnya.

Salah satu orang tua siswa, Eny, mengakui kalau persaingan masuk SMAN 11 Semarang lewat zonasi sangat ketat. Anaknya berada di peringkat kedua dengan jarak rumah ke sekolah hanya 81 meter.

“Iya, nanti teman sekolah anaknya tetangga sini semua. Tapi saya enggak kenal calon siswa yang rumahnya terdekat 24 meter itu,” tukasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif