Jateng
Rabu, 3 Februari 2016 - 18:50 WIB

JAMINAN KESEHATAN : Catat, Penerima KIS-PBI Bebas Biaya Distribusi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). (JIBI/Solopos/Antara/Dewi Fajriani)

Jaminan kesehatan masyarakat melalui KIS-PBI tidak dipungut biaya distribusi.

Semarangpos.com, SEMARANG – BPJS Kesehatan memastikan penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau yang dibayari oleh pemerintah sama sekali tidak dipungut biaya administrasi.

Advertisement

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Semarang Roni Kurnia Hadi Permana di Semarang, Jateng, Rabu, mengatakan untuk memastikan tidak adanya pungutan biaya distribusi tersebut, sejak Januari 2016 sudah dibentuk Posko Pemantauan dan Penanganan Pengaduan Distribusi KIS-PBI.

“Posko pemantuan dan pengaduan ada di tingkat kantor pusat, kantor divisi regional, kantor cabang, dan kantor layanan operasional kabupaten/kota (KLOK). Ada juga hotline yang dapat dihubungi dan untuk wilayah kerja Kantor Cabang Utama Semarang telepon 08156579791 (Surahman) atau via email kcu-semarang@bpjs-kesehatan.go.id,” tuturnya.

Pembentukan posko juga untuk menjamin distribusi KIS-PBI yang didistribusikan oleh pihak ketiga yakni PT Pos, JNE, dan mitra BPJS Kesehatan sampai ke peserta sesuai dengan data “masterfile”.

Advertisement

Dari 1 – 31 Januari, lanjut Roni, keluhan yang diterima di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Semarang tercatat 366 keluhan.

Keluhan tersebut, sebanyak 310 dikarenakan data yang tidak sesuai seperti nomor induk kependudukan (NIK), nama, tempat tanggal lahir, fasilitas tingkat pertama; sebanyak 54 peserta nonaktif; satu peserta meninggal dunia, dan satu keluhan lainnya.

Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin dan Komunitas Adat Dinas Sosial Pemprov Jateng Tegoeh Hadi Nugroho menyebutkan bahwa jumlah peserta KIS-PBI tahun 2016 sebanyak 15.203.959 jiwa.

Advertisement

“Kepesertaan KIS-PBI dilakukan enam bulan sekali. Akan tetapi untuk verfikasi dan validasi data dilakukan setiap saat seperti jika ada usulan baru, ‘update’ data, dan penghapusan karena sudah tidak lagi miskin,” ujar Tegoeh.

Sementara distribusi KIS-PBI, PT Pos Indonesia mencatat hingga Rabu (3/2/2016) tercatat masih ada 78.307 amplop yang belum sampai ke tangan peserta.

Manager Kolekting dan Antaran Kantor Pos Regional VI Semarang Agus Purwantoro menjelaskan bahwa pihaknya sudah berhasil mendistribusikan 2.877.722 amplop KIS-PBI (terhitung hingga Selasa (2/2/2016).

“Jadi satu amplop itu untuk satu keluarga, bisa saja isinya empat kartu. Kami sudah mendistribusikan KIS-PBI sejak Desember 2015 dan targetnya Februari ini seluruhnya bisa terdistribusi seluruhnya,” demikian Agus Purwantoro.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif