Jateng
Selasa, 13 Juli 2021 - 09:53 WIB

Jangan Kaget Bila Malam di Kota Semarang Tak Seterang Dulu, ini Penyebabnya

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemandangan kawasan Tugu Muda Kota Semarang dari udara. (Instagram/@rifall_ldy)

Solopos.com, SEMARANG — Bagi Anda yang akan bepergian malam hari ke Kota Semarang bakal menemukan ada sesuatu yang berbeda. Malam hari di Kota Semarang sekarang lebih gelap.

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memadamkan penerangan jalan umum (PJU) selama PPKM Darurat. Tepatnya sejak Senin (12/7/2021) kemarin hingga 20 Juli 2021. Pemadaman penerangan jalan umum ini tidak lain untuk menekan aktivitas warga di luar rumah. Tujuannya agar penyebaran Covid-19 bisa terkendali.

Advertisement

Pemadaman PJU ini diumumkan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang di Instagram. Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali, membenarkan informasi tersebut. Dalam rangka PPKM darurat lampu penerangan dipadamkan semalaman.

Baca Juga: Disnakkeswan Jateng Minta Penyembelihan Hewan Kurban di RPH

Advertisement

Baca Juga: Disnakkeswan Jateng Minta Penyembelihan Hewan Kurban di RPH

“Jam 18.00 sore sampai jam 06.00 pagi,” kata Ali lewat pesan singkat, Selasa (13/7/2021).

Dari data sementara, pada hari pertama kemarin lampu yang dipadamkan ada di jalan-jalan utama serta jalan yang sering terjadi kerumunan. Antara lain Jalan Ngesrep Timur, Supriyadi, Lamper Tengah, Sendangguwo Baru, Srikaton, BK-Suratmo, Pemuda, Gajah, Kranggan, dan Kauman.

Advertisement

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Kejaksaan Grobogan Diserbu Warga

Penurunan Kasus

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyebutkan ada penurunan kasus sebesar 6,3%, sejak tanggal 3 Juli 2021 hingga 12 Juli 2021. Meski demikian masih belum cukup sehingga pengurangan mobilitas saat PPKM darurat harus bisa mencapai 50% untuk menekan penyebaran virus.

“Saya mewakili kawan-kawan Forkopimda, mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Semarang yang telah menaati aturan PPKM Darurat. Sampai hari ini evaluasi pemerintah pusat yang dipimpin Pak Luhut [Menko Marinvest Luhut Pandjaitan], pengurangan mobilitas warga Kota Semarang berjalan dengan baik. Sudah mencapai 30%,” kata Hendi dalam keterangan tertulisnya.

Advertisement

“Maka target berikutnya dalam sepekan mendatang di Kota Semarang harus diupayakan pengurangan mobilitas mencapai 50%. Dan untuk mencapai target tersebut, saya bersama Pak Kapolrestabes, Pak Dandim, dan Pak Kajari yang hadir di sini, akan melakukan berbagai langkah. Antara lain dengan memperbanyak titik penyekatan,” lanjutnya.

Baca Juga: Awas, Covid-19 Varian Delta Meluas di Jateng, Ini Daerah Sebarannya…

Selain menambah titik penyekatan, memadamkan lampu jalan menjadi salah satu cara agar warga mengurangi mobilitasnya.

Advertisement

“Selain itu, kami juga akan menguatkan pemantauan pagi hingga malam hari termasuk di atas pukul 20.00 WIB, serta mengurangi cahaya lampu-lampu penerangan jalan umum untuk kemudian aktivitas dapat semakin dikurangi,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif