SOLOPOS.COM - Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatno (kanan), saat menghadiri acara Srawung Semarangan #2 di Benteng Fort Willem II, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (14/10/2022). (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Pameran sejarah dan dialog kebudayaan bertajuk Srawung Semarangan #2 berlangsung di Benteng Fort Willem II, Ungaran, Kabupaten Semarang, selama dua hari, mulai Jumat-Sabtu (14-15/10/2022). Dalam pameran ini ditampilkan video mapping tentang potensi di Kabupaten Semarang dari sisi sejarah.

Kegiatan yang diinisiasi Komunitas Gambang Semarang Art Companyi (GSAC) itu juga akan mempilkan dan memberdah beberapa sejarah Kabupaten Semarang. Kegiatan itu merupakan bantuan dana program fasilitasi bidang kebudayaan daari Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristekdikti.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Tidak kalah menarik, nantinya akan terdapat video mapping yang berdurasi sepuluh menit yang berisikan potensi yang ada di Kabupaten Semarang. Video mapping tersebut merupakan salah satu proyek GSAC yang sudah dikumpulkan selama beberapa tahun.

“Video mapping ini mungkin sangat jarang di Kabupaten Semarang, Kami akan mengambil judul Ontmoeting, yang berarti tempat pertemua,” ujar Ketua Komunitas GSAC, Tri Subekso, Jumat (14/10/2022).

Selain itu, juga terdapat pameran naratif sejarah Kabupaten Semarang. Dimana pengungjung bisa mengetahui gambaran sejarah akan Kabupaten Semarang di masa lampau. Mulai dari sejarah bangunan-bangunan penting seperti Benteng Fort Willem I dan II hingga jejak-jejak pendidikan.

Baca juga: Srawung Semarangan 2022, Tampilkan Foto Lawas Bukti Kota Lumpia Kaya Seni

“Nanti juga ada dialog dan diskusi terkait aktualisasi ekspresi kebudayaan. Sehingga kita bisa tahu formula yang tepat untuk melestarikan sejarah dan kebudayaan di masa sekarang,” ujarnya.

Pada hari kedua, juga akan diadakan dialog khusus terkait pengenalan batik klasik Ambarawa dan Ungaran berdasarkan catatan masa kolonial. Menurutnya, pengunjung akan mendapat wawasan yang luas terkait keberadaan batik klasik itu.

Tri mengatakan melalui kegiatan ini nantinya akan ada satu kolaborasi dari dua pelaku kebudayaan baik dari Kota Semarang maupun Kabupaten Semarang. Selain itu, pihaknya juga ingin memunculkan dan memperkenalkan apa yang tersembunyi di Kabupaten Semarang.

Baca juga: Sadis! Benteng Pendem Ambrawa Hasil Kerja Paksa 3.000 Kuli Jawa

“Dan tentu saja semoga ini memberikan manfaat kepada semua pelaku kebudayaan yang ada di Kabupaten Semarang maupun di Kota Semarang,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatno, mendukung kegiatan yang diinisiasi komunitas budaya tersebut. Karena kegiatan tersebut bisa memajukan bidang kebudayaan yang ada di Kabupaten Semarang.

“Untuk tahun yang akan datang, kami merekomendasikan kegiatan seperti ini diadakan setiap tahunnya. Agar para pelajar yang ada di Kabuapaten Semarang juga bisa belajar dan mengetahui sejarah yang ada,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya