Jateng
Selasa, 19 Mei 2015 - 02:50 WIB

JASA PENGIRIMAN : Asperindo Jateng: Toko Online Dukung Pertumbuhan Logistik

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jasa pengiriman paket barang (JIBI/Solopos/Dok)

Jasa pengiriman tumbuh dengan baik didukung oleh perkembangan bisnis online.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Asosiasi perusahaan jasa pengiriman ekspres, pos, dan logistik Indonesia (Asperindo) Jateng optimis dengan pertumbuhan jasa pengiriman barang seiring menjamurnya toko online di setiap daerah.

Advertisement

“Selama ini toko online memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari keseluruhan transaksi tahun kemarin yang mencapai Rp800 miliar untuk domestik dan US$15 juta pengiriman ke manca negara,” kata Ketua Asperindo Jateng Tony Winarno, di Semarang, Senin (18/5/2015).

Menurutnya, pada tahun ini pihaknya menargetkan adanya pertumbuhan sebesar 18 persen dari keseluruhan transaksi tahun lalu. Diharapkan, kontribusi khusus dari toko online bisa meningkat menjadi 40 persen.

Untuk merealisasikan target tersebut, pihaknya terus mengedukasi dan melakukan sosialisasi kepada pelaku toko online di Jawa Tengah untuk lebih banyak menggunakan jasa perusahaan pengiriman barang.

Advertisement

“Kalau Jawa Tengah memang potensinya sangat besar, terutama di Semarang dan Solo. Prestasi yang kami peroleh sangat baik, bahkan target pertumbuhan tahun ini lebih besar dibandingkan dengan target pertumbuhan untuk nasional yang mencapai 15 persen,” katanya.

Tony mengatakan, anggota Asperindo Jateng banyak dari perusahaan-perusahaan skala besar di antaranya DHL dan Fedex. Bahkan, tidak sedikit dari perusahaan skala besar khusus cabang Jateng yang dalam satu bulannya bisa mencapai omzet hingga Rp10 miliar.

“Ini fenomena, bahkan kami sendiri awalnya tidak menduga. Terutama untuk pengiriman domestik memang terus ada peningkatan yang signifikan,” katanya.

Advertisement

Dia mengakui selama ini memang tidak pernah ada hambatan terhadap pertumbuhan pengiriman barang untuk domestik. Kondisi tersebut berbeda dengan aktivitas pengiriman barang untuk ekspor maupun impor.

“Kalau untuk ekspor maupun impor selama ini terhambat oleh hari-hari besar salah satunya imlek, biasanya volume pengiriman akan turun. Selain itu, hambatan yang cukup besar adalah rupiah yang terdepresiasi oleh dolar AS,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif