Jateng
Rabu, 23 Januari 2019 - 12:50 WIB

Jateng Berambisi Bentuk 1.000 Desa Wisata dalam 5 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemprov Jawa Tengah menargetkan pembentukan 1.000 desa wisata baru dalam lima tahun ke depan. Pembentukan itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jateng tahun 2019-2023.

Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Abdul Aziz mengatakan RPJMD tersebut kini telah memasuki tahap pembahasan nilai anggaran yang harus dikeluarkan. “Melalui RPJMD itu kita punya harapan untuk mewujudkan semakin kuatnya kawasan regional yang dimiliki agar mampu menjadi pusat pertumbuhan strategis,” kata Abdul Aziz di Kota Semarang, Jateng, Selasa (22/1/2019). 

Advertisement

Aziz mengatakan, saat ini, masyarakat Jateng pun sudah banyak yang siap, bahkan beberapa di antara mereka telah menjadikan desa menjadi lebih menarik dengan memunculkan destinasi-destinasi baru yang memikat pengunjung. Meski demikian, lanjutnya tidak semua desa bisa dijadikan kawasan desa wisata mengingat potensi yang dimiliki berbeda, ditambah anggaran yang dikeluarkan cukup besar. 

“Kapasitas fiskal APBD Jateng tahun 2023 sekitar Rp30,4 triliun dan posisi di 2019 mencapai Rp24,9 triliun. Kalau semua desa kita bentuk menjadi desa wisata atau kawasan-kawasan strategis, tentu tidak realistis dan anggarannya juga tidak efektif,” ucapnya. 

Dia optimistis 1.000 desa wisata bakal terbentuk pada lima tahun ke depan. Untuk mendukungnya pihaknya berkomitmen penuh meloloskannya baik dari segi regulasi maupun politik anggaran. 

Advertisement

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Jateng, Sudaryanto menambahkan pembentukan kawasan-kawasan strategis di desa itu memerlukan komitmen, baik pemprov, pemkab, hingga pemerintah desa yang harus saling mendukung sehingga mampu berwujud. “Harus ada komitmen bagi seluruh kepala daerah mendukung suksesnya RPJMD ini, teman-teman kepala desa, masyarakat, perguruan tinggi dan pihak lain harus ikut mewujudkannya” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif