Jateng
Selasa, 22 Agustus 2023 - 12:59 WIB

Jateng Diklaim Wilayah Strategis untuk Berinvestasi, CJIBF 2023 Jadi Momentum

Adhik Kurniawan  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo (tengah), saat menyampaikan target penanaman modal 2023 di pergelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2023 di Taman Lumbini Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Senin (21/8/2023) malam. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, MAGELANG — Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM, Imam Soejoedi, mengungkapkan jika Provinsi Jawa Tengah (Jateng) merupakan lokasi yang sangat bagus untuk berinvestasi. Maka tak heran, investasi di Jateng terus tumbuh merata atau tak hanya padat karya namun juga bercampur dengan padat modal.

“Investasi di Jateng itu dipandang oleh investor lebih efektif dan efisien, baik dari pengeluaran yang dia [investor] hitung bisa dibukukan maupun yang tidak bisa dibukukan,” nilai Imam saat menghadiri pagelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2023 di Taman Lumbini Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Senin (21/8/2023) malam.

Advertisement

Tak hanya itu, incremental capital-output ratio (ICOR) untuk jateng juga disebut masih di bawah ICOR nasional. ICOR di Jateng berada di angka 5,5 hingga 5,6 persen dari ICOR Indonesia yang berada di angka 6,3 persen.

“Apabila ICOR itu semakin rendah, maka investasi itu semakin efisien,” katanya.

keberhasilan investasi juga tak terlepas dari kepercayaan investor terhadap pemerintah daerah (Pemda). Hal ini pun turut menjadi dasar penilaian investasi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang diklaim terus mengalami pertumbuhan di tiap tahunnya.

Advertisement

“Investasi itu terkait dengan trust [kepercayaan]. Sehebat apapun lokasinya, kalau pemerintah pusat dan daerahnya tidak dipercaya oleh investor, mereka akan pindah ke provinsi atau daerah lain. Tapi ini sudah masuk pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara, ini sudah mau selesai. Ditambah akan ada industri precursor catridge, industri baterai di Batang, di Kendal juga ada beberapa industri makanan, Nestle kemarin juga di Bateng,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi, menyampaikan jika pertumbuhan ekonomi di Jateng berhasil melampaui nasional. Ke depannya, jemput bola hingga karpet merah harus semakin digencarkan untuk semakin menarik lebih banyak investor yang menanam modal di Jateng.

“Berkali-kali Pak Presiden mengatakan [investasi] harus dipermudah, dikasih karpet merah, jemput bola. Kalau perlu seperti raja, dianakemaskan. Kemudian masa depan kita itu green investasion [investasi hijau], kita bisa menarik beberapa investor global untuk berinvestasi di Jateng dengan memperbaiki regulasi dan kita sudah siapkan semua, omnibus law, cipta kerja, dengan segala persoalannya. Kita siapkan di komisi XI. Semua kita siapkan supaya bagaimana investasi datang ke Indonesia,” imbuh Fathan.

Advertisement

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menargetkan penanaman modal senilai Rp65.70 triliun di tahun 2023. Oleh sebab itu, adanya CJIBF 2023 diyakini bisa menjadi awal momentum agar target yang ditetapkan oleh BKPM atau Kementerian Investasi RI bisa tercapai.

“Saat ini realisasi investasi di Jateng mencapai Rp27,07 triliun. Kita akan beriktiar dan ini (CJIBF) dibuat untuk menggenjot itu [target]. Kita akan coba jemput bola, termasuk hari ini ada pertemuan menteri ekonomi ASEAN, kita lobi agar menjaring investasi lebih banyak. Jadi enggak hanya mengandalkan satu event, tapi setiap event menjadi bagian mempercepat investasi,” kata Ganjar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif