Jateng
Sabtu, 18 Agustus 2018 - 12:50 WIB

Jateng Dorong Desa TKI Jadi Desa Migran Produktif

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<div autoid="_rp_2" role="list" aria-label="Conversation" tabindex="-1"><div tabindex="-1"><div autoid="_rp_3" aria-label="Message Contents" role="listitem" aria-selected="true" tabindex="0"><div class="_rp_H3" aria-label="Expanded Message Contents" tabindex="-1"><div autoid="_rp_B" class="_rp_w3 ms-border-color-neutralLight ShowReferenceAttachmentsLinks" tabindex="-1"><div role="region"><div autoid="_rp_E" class="_rp_y3" role="region" id="Item.MessagePartBody"><div class="_rp_z3 ms-font-weight-regular ms-font-color-neutralDark rpHighlightAllClass rpHighlightBodyClass" id="Item.MessageUniqueBody" role="button" tabindex="0"><div><div><div><p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah mengenjot pemberdayaan Desa Migran Produktif (Desmigratif). Langkah ini diambil untuk pemberdayaan kepada desa yang sebagian besar penduduknya menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) sehingga desa itu bisa mandiri.</p><p>Kepala Disnakertrans Provinsi Jateng Wika Bintang mengatakan Desmigratif adalah upaya dari pemerintah membendung penduduk agar tidak menjadi TKI dengan memberikan keterampilan khusus di daerah mereka masing-masing. "Desmigratif dibuat agar suatu kelompok masyarakat pada sebuah desa dapat mandiri secara ekonomi dengan pemberdayaan potensi yang ada. Dengan begitu desa bisa lebih mandiri secara otomatis, maka jumlah warga yang menjadi TKI bisa berkurang," kata Wika, Kamis (16/8/2018).</p><p>Wika menuturkan, dari catatan Disnakertrans ada 8 Desmigratif yang sudah mandiri secara ekonomi dan pengelolaan potensi desa. Delapan desa tersebut tersebar ke di beberapa kabupaten yakni Batang, Kendal, Wonosobo, Demak Cilacap dan Banyumas.</p><p>Dia menambahkan, 8 Desmigratif tersebut diawasi dan mendapatkan pendampingan langsung dari Pemprov Jateng. Namun, saat ini sudah ada beberapa Desmigratif mandiri yang dikelola oleh kelompok masyarakat.</p><p>"Saat ini banyak kelompok masyarakat yang mengelola Desmigratif secara mandiri. Ini kami rasa baik dan harus ditingkatkan agar sebuah desa bisa terangkat perekonomian," ujarnya.</p><p>Dikatakan Wika Desmigratif juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kominfo untuk memasarkan produk buatannya melalui toko <em>online</em>. Menurutnya, dengan bekerja sama dengan Kemenkominfo maka pemasaran produk Desmigratif dapat makin luas.</p><p>"Kemenkominfo mendukung penuh adanya Desmigratif. Dengan kemandirian sebuah desa maka perekonomian masyarakat terangkat dan pemasaran dapat dibantu oleh Kemenkominfo sehingga bisa mendongkrak pendapatan masyarakat," katanya.</p></div><div><em><b>KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</b></em></div></div></div></div></div></div><div class="_rp_C3"><strong></strong></div></div></div></div></div></div>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif