Jateng
Selasa, 3 September 2019 - 02:50 WIB

Jateng Inflasi 0,33% Gara-Gara Kenaikan Tarif Air Minum dan Cabai Rawit

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat kenaikan tarif air minum (PAM) dan harga cabai rawit memberi andil terbesar inflasi Jawa Tengah pada Agustus 2019. Berdasarkan data BPS Jateng, pada bulan Agustus 2019, di Jateng terjadi inflasi sebesar 0,33% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,14.

Tarif air minum PDAM memberi andil inflasi sebesar 0,16%, sedangkan cabai rawit 0,12%, disusul cabai merah 0,08%, tarif parkir 0,07%, serta beras 0,03%. “Tarif air minum terutama di Semarang itu mendorong inflasi, kemudian harga cabai rawit dan merah, kita tahu musim kemarau panennya kurang,” kata Kepala BPS Jateng, Sentot Bangun Widoyono, Senin (2/9/2019).

Advertisement

Sedangkan, penahan laju inflasi adalah turunnya harga bawang merah, angkutan udara, angkutan antar kota, bawang putih, dan tomat sayur. Disebutnya pula inflasi Agustus 2019 terjadi di empat kota SBH di Jawa Tengah sedangkan dua kota SBH yang Iain mengalami deflasi.

Kota Kudus mengalami inflasi tertinggi yaitu 0,82% dengan IHK sebesar 144,56 diikuti inflasi di Kota Semarang sebesar 0,47% dengan IHK sebesar 136,02, Kota Purwokerto sebesar 0,42% dengan IHK sebesar 134,79, sementara itu inflasi terendah di Kota Cilacap sebesar 0,33% dengan IHK sebesar 140,58. Sedangkan deflasi terjadi di Kota Solo sebesar 0,16% dengan IHK sebesar 132,18 dan Kota Tegal sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 134,22.

“Ada yang perlu jadi perhatian, Kudus inflasinya meningkat hingga 0,82%, dan ini menjadi kota dengan inflasi tertinggi secara nasional. Ini semestinya harus dikawal pemerintah,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif