Jateng
Kamis, 3 September 2020 - 15:37 WIB

Jateng Mulai Pembelajaran Tatap Muka 7 September, Tapi Hanya di 3 Wilayah

Imam Yuda Saputra  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelajaran tatap muka (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengumumkan akan mulai menggelar pembelajaran tatap muka pekan depan atau per Senin (7/9/2020).

Namun, pembelajaran tatap muka ini baru sebatas uji coba. Kegiatan tatap muka juga hanya diterapkan di tiga kota/kabupaten. Mana saja?

Advertisement

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Padmaningrum, mengatakan meski pembelajaran tatap muka sudah dibuka, sifatnya hanya sebatas simulasi atau uji coba. Simulasi itu digelar tujuh sekolah di tiga kabupaten/kota.

Wiwoho Aji Santoso, Tokoh Masyarakat yang Kaya Pengalaman Organisasi

Advertisement

Wiwoho Aji Santoso, Tokoh Masyarakat yang Kaya Pengalaman Organisasi

“Sesuai dengan instruksi Kemendikbud, pembelajaran tatap muka boleh dibuka di daerah zona kuning dan hijau. SMK yang melakukan pembelajaran produktif pun boleh,” terang perempuan yang akrab disapa Padma itu saat dijumpai Semarangpos.com di kantornya, Kamis (3/9/2020).

Padma menyebutkan tiga kabupaten/kota yang diizinkan menggelar simulasi pembelajaran tatap muka di Jateng adalah Kabupaten Temanggung, Wonosobo, dan Kota Tegal.

Advertisement

Per hari 1 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, Kapan Pandemi Berakhir?

Monitoring ke Sekolah

“Nanti kita akan lakukan monitoring langsung ke sekolahannya. Apakah selama stimulasi itu protokol kesehatan benar-benar dijalankan dengan disiplin. Bisa jadi kalau tidak dilakukan, kita langsung hentikan simulasinya,” ujar Padma.

Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Siswa SMK Disdikbud Jateng, Hari Wuljanto, menjelaskan selama proses simulasi pembelajaran tatap muka tidak seluruh siswa diizinkan masuk. Sekolah hanya boleh menerima 30 persen siswa dari total siswa.

Advertisement

Selangkah Lagi, Air Luweng Jomblang Wonogiri Mengalir ke Rumah Warga

“Siswa yang diizinkan mengikuti simulasi juga harus benar-benar diseleksi. Siswa dipilih berdasarkan kedekatan dengan sekolah, akses ke sekolah. Sebisa mungkin siswa yang tidak menggunakan angkutan umum ke sekolah,” tutur Hari.

Dia mengaku ada beberapa sekolah yang diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka dan telah bekerja sama dengan penyelenggara jasa transportasi. Hal itu dilakukan untuk mengakomodasi siswa yang tidak memiliki kendaraan pribadi untuk datang ke sekolah.

Advertisement

“Jika nanti simulasi berjalan sukses, mungkin akan kita lanjutkan ke daerah lain. Tapi, ya ketentuannya daerah itu sudah zona kuning atau hijau sesuai petunjuk dari Kemendikbud,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif