Jateng
Rabu, 24 April 2019 - 04:50 WIB

Jateng Ngotot Jadikan Jamu Warisan Budaya Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap jamu tradisional menjadi warisan budaya tak benda dunia. Meskipun pada kesempatan pendaftaran pertama gagal, kepala daerah Jateng itu menginginkan jamu kembali didaftarkan sebagai warisan budaya dunia.

Meski beberapa waktu lalu gagal, menurutnya upaya mengusulkan jamu sebagai warisan budaya dunia tidak boleh berhenti. Jateng bertekad mendorong terus agar jamu menjadi warisan budaya dunia seperti halnya keris, batik dan lainnya.

Advertisement

“Nanti akan kami bantu sekuat tenaga untuk mewujudkan cita-cita itu,” ucapnya saat menemui perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional (GP Jamu) Jawa Tengah, di Ruang Kerja Gubernur, Senin (22/4/2019).

Untuk mewujudkan hal itu, kata gubernur, para pengusaha jamu harus bisa menunjukkan jika jamu memiliki manfaat untuk kesehatan. Selain soal sejarah jamu, manfaat jamu mesti ditunjukkan, khususnya dalam dunia herbal.

Advertisement

Untuk mewujudkan hal itu, kata gubernur, para pengusaha jamu harus bisa menunjukkan jika jamu memiliki manfaat untuk kesehatan. Selain soal sejarah jamu, manfaat jamu mesti ditunjukkan, khususnya dalam dunia herbal.

“Syukur-syukur bisa masuk herbal medicine, atau kemudian berinovasi menjadi bahan-bahan konsumsi minuman dan makanan yang enak berbahan jamu,” tuturnya.

Ditambahkan, sejak dulu stigma masyarakat tentang jamu adalah pahit. Yang harus dilakukan pengusaha jamu adalah melakukan inovasi membuat jamu yang enak.

Advertisement

Sementara itu, Ditektur Eksekutif GP Jamu Jateng Stefanus Handoyo Saputro mengatakan, memang pada usulan pertama pada tahun 2018 lalu, jamu dicoret dari warisan budaya dunia. Pencoretan itu karena pendaftaran yang dilakukan dengan terburu-buru dan tanpa persiapan.

“Sekarang sudah kami lakukan persiapan-persiapan dan sudah kami usulkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng,” kata dia.

Stefanus menerangkan, status warisan budaya dunia kepada jamu menurutnya sangat penting. Sebab, jamu memang warisan leluhur yang telah ratusan tahun ada di Indonesia. Sejak zaman keraton hingga sekarang, jamu masih eksis di tengah masyarakat.

Advertisement

Dia menambahkan, Jateng merupakan provinsi dengan industri jamu terbesar di Indonesia. Di provinsi ini, ada tujuh industri ekstrak jamu, 17 industri obat tradisional, 76 usaha kecil obat tradisional dan lebih dari 200 usaha mikro obat tradisional.

“Itu yang terdaftar di kami, sebenarnya masih banyak. Maka tepat jika Jawa Tengah adalah pelopor kebangkitan dan kejayaan jamu tradisional di Indonesia,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif