SOLOPOS.COM - Co Captain Timnas AMIN Jawa Tengah (Jateng), Joko Purnomo. (Dok. JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Solopos.com, SEMARANG – Tim Pemenangan Nasional (Timnas) pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), mengeklaim telah menemukan sekitar 502.000 pemilih fiktif yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Ratusan ribu pemilih itu diduga fiktif karena berbagai masalah seperti pemilih ganda, alamat tidak sesuai, usia di bawah 17 tahun, nama hanya satu huruf, hingga usia yang mencapai 1.000 tahun.

Co Captain Tim Pemenangan AMIN Jateng, Joko Purnomo, mengatakan 502.564 pemilih diduga fiktif itu ditemukan Tim Hukum Nasional (THN) AMIN yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Atas temuan itu, Timnas AMIN Jateng juga telah melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Kami temukan setengah juta lebih [DPT] bermasalah. Kami ingin Bawaslu juga ikut mengawal dan mengawasi seluruh proses klarifikasi dan verifikasi yang dilakukan KPU Jateng,” ujar Joko ke wartawan saat melaporkan temuan itu ke KPU Jateng di Kota Semarang, Kamis (1/2/2024).

Mantan KPU Jateng periode 2013-2018 itu menilai jika data yang dilaporkannya itu benar dan terbukti, maka berarti ada potensi setengah juta lebih pemilih di Jateng fiktif. Setengah juta DPT fiktif itu juga rawan disalahgunakan, mengingat pada pengalaman Pemilu 2019 lalu ada sekitar 13 persen surat suara di Jateng tidak sah.

“Jelas [merugikan pemilih]. Setiap pilpres [pemilihan presiden] di Jateng surat suara yang tidak sah itu mencapai 13 persen, masih sangat tinggi, persoalannya di mana? Jangan-jangan surat suara atau jangan-jangan pemilih yang datang bukan sebenarnya?” ujar pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua KPU Kabupaten Wonogiri itu.

Oleh sebab itu, lanjut Joko, menjelang hari pemungutan suara pada 14 Januari 2024 ini, apabila temuan pemilih fiktif ini tidak segera ditindaklanjuti, akan membuat kepercayaan masyarakat turun terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 yang adil dan transparan. Paling tidak pihaknya meminta ada klarifikasi supaya pengawalan proses pemilu tetap bisa berjalan.

“Kami juga mengawasi penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu. Dan ini penting untuk ditindaklanjuti, karena dua pekan lagi digelar pemungutan suara [coblosan]. Kalau DPT masih bermasalah, maka kami tidak yakin proses pemungutan suara akan berjalan dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Jateng, Sosiawan, membenarkan terkait adanya pelaporan dari Timnas AMIN terkait dugaan adanya DPT bermasalah. Total DPT bermasalah di Jateng yang dilaporkan Timnas AMIN mencapai 502.564.

“Selanjutnya Bawaslu akan melakukan kajian untuk menentukan apakah laporan ini memenuhi syarat formal dan materiel. Kami punya waktu sepekan untuk bisa melihat keterpenuhan syarat aduan formal dan materiel dan menentukan apakah laporan ini bisa kami proses atau tidak,” ujar Sosiawan melalui rekaman video yang dibagikan ke sejumlah awak media di grup WA Bawaslu Jateng, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya