SOLOPOS.COM - Workshop milik Koh Hong yang kebanjiran or kader menjelang imlek di Semarang, Jumat 18/1/2024 (Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Tahun Baru China atau Imlek menjadi berkah bagi para perajin barongsai dan liong di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Hal ini menyusul pesanan yang melimpah menjelang perayaan Tahun Baru China atau Imlek, seperti yang dialami Candra Wirotomo, 37, atau Koh Hong, warga Jalan Hiri III No. 6, Karangtempel, Semarang Timur, Kota Semarang.

Disambangi Solopos.com, Jumat (26/1/2024), bengkel pembuatan barongsai dan liong milik Koh Hong tampak ramai. Kesibukan terlihat di bengkel yang terletak di Kawasan Pecinan Semarang itu. Para pekerja tampak sibuk mengecat kepala-kepala barongsai pesanan dari berbagai daerah di Indonesia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Lumayan yang beli banyak dari luar Jawa, ada dari Manado, Pangkalan Bun, Bengkalis, Ketapang, dan Bangka. Kalau yang di [Pulau] Jawa banyak dari Ciampea, Tegal, Bogor, Jakarta, Karawang, Mojokerto, dan Malang. Promosinya ya cuma dari mulut ke mulut, paling nge-share story di Instagram atau Facebook,” tutur Koh Hong sat dijumpai di bengkel pembuatan barongsai miliknya, Jumat.

Koh Hong menekuni pembuatan barongsai dan liong secara turun menurun. Bisnis pembuatan barongsai ini awalnya didirikan sang kakek pada tahun 1980-an. Kala itu, kakeknya juga membuat sekolah khusus pemain barongsai bernama Hauw Gie Hwe di Jagalan.

Awalnya pembuatan barongsai dilakukan karena kebutuhan mendapatkan barongsai untuk dimainkan. Kala itu, harga barongsai terbilang mahal sehingga kakek Koh Hong memilih membuat sendiri.

Namun tak disangka, barongsai buatan kakek Koh Hong itu justru mendapat apresiasi berbagai kalangan. Alhasil, banyak yang memesan barongsai buatan warga Semarang itu hingga akhirnya berlanjut hingga kini. Bahkan, bengkel pembuatan barongsai di Karangtempel, Semarang Timur itu pun kini memiliki brand sendiri dengan nama Elang Terbang dari Timur.

Koh Hong mengaku harga barongsai produksinya tergolong murah. Satu barongsai dibanderol Rp6,5 juta, sedangkan liong berkisar Rp8 juta hingga Rp9 juta. Jenis barongsai yang diproduksi pun ada dua yakni Foshan dan Hok Shan.

“Bedanya cuma di bagian mulut, keduanya masih satu family barongsai. Kalah untuk harga jelas berbeda,” tuturnya.

Koh Hong mengaku menjelang Imlek 2024, pesanan pembuatan barongsai dan liong di bengkelnya kian banyak. Bahkan sejak bulan November, bengkelnya sudah memproduksi 50 set barongsai dan 20 set liong.

“Bikinnya sebenarnya cuma dua pekan, tapi antreannya banyak. Sudah dipesan sejak November. Imlek tahun ini lebih ramai,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya