SOLOPOS.COM - Pedagang pernik rohani Gua Maria Lourdes, Kediri. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Pengunjung melintasi deretan patung Yesus dan tanda salib yang dijual di kawasan Gua Maria Lourdes, Pohsarang, Kediri, Jawa Timur, Minggu (7/12/2014). Menjelang Hari Natal 2014, berbagai pernik rohani seperti miniatur pohon natal, patung Yesus, salib yang dijual Rp5.000 sampai Rp1 juta tersebut, mulai ramai dibeli umat kristiani untuk perayaan Hari Natal. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Ilustrasi. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, Jawa Tengah, mengatakan masyarakat harus menjadi konsumen yang cerdas dalam membeli barang, termasuk menjelang Natal dan Tahun Baru 2015.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Masyarakat sebagai konsumen harus bersikap cerdas, yakni membeli barang-barang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan,” kata Kepala Disperindag Kota Semarang Nurjanah di Semarang seperti dikutip Antara, Kamis (18/12/2014).

Sikap cerdas sebagai konsumen, kata dia, ditunjukkan pula pada ketelitian dan kecermatan sebelum membeli sebuah produk, seperti kemasannya, isinya, dan masa kedaluwarsa untuk produk makanan dan minuman.

Ia menegaskan masyarakat jangan sampai dirugikan karena membeli barang-barang yang ternyata sudah tidak layak jual, seperti produk yang kemasannya rusak atau mungkin sudah berakhir masa kedaluwarsanya.

Menurut dia, sikap cerdas dengan membeli barang-barang sesuai dengan kebutuhan itu mampu melindungi konsumen dari sikap konsumtif secara berlebihan atau perilaku boros yang justru merugikan.

Di sisi lain, Nurjanah mengingatkan sikap cerdas masyarakat sebagai konsumen itu juga menjadi sebuah bentuk pengawasan terhadap peredaran barang-barang di pasaran, terutama menjelang Natal dan tahun baru.

“Biasanya, menjelang Natal dan tahun baru, sebagaimana juga menjelang Lebaran, permintaan kan meningkat,” katanya.

Disperindag beserta jajaran terkait, kata dia, selama ini memang mengawasi secara rutin atas barang-barang yang beredar di pasaran, termasuk inspeksi mendadak ke sejumlah pusat perbelanjaan beberapa waktu lalu.

Dari hasil pengawasan itu, kata dia, pihaknya menemukan sejumlah produk yang tidak layak jual, seperti produk yang kemasannya sudah rusak dan produk makanan yang sudah habis masa kedaluwarsanya.

“Masyarakat sebenarnya juga bisa membantu melakukan pengawasan, yakni menjadi konsumen yang cerdas. Pengawasan itu kan tidak hanya dilakukan aparat pemerintah, tetapi masyarakat juga berperan,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya