Solopos.com, SALATIGA — Menjelang puasa dan Lebaran, sejumlah pelaku industri atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makanan di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), mulai kebanjiran pesanan. Salah satu UMKM makanan atau kuliner di Salatiga yang banjir pesanan itu adalah UMKM milik Hani Angga Wihanditya yang menolah produk bernama Kue Kacang Asli Salatiga.
Kue kacang milik Hani ini kali pertama dibuat pada tahun 2020 lalu. Kue ini memiliki ciri khas hingga menjadi buruan pembeli baik dari dalam maupun luar Kota Salatiga, bahkan hingga ke luar negeri.
Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%
Mennjelang bulan puasa atau Ramadan, Kue Kacang Asli Salatiga kebanjiran pesanan hingga mencapai ribuan kemasan atau kantong per pekan. Setiap kemasan atau kantong kue kacang asli Salatiga ini dibanderol dengan harga Rp12.000.
Ada berbagai varian rasa yang ditawarkan kue kacang asli Salatiga ini seperti original, cokelat, keju, pandan, hingga pedas. “Semua rasa harganya sama, ukuran 150 gram hanya Rp12.000. Kalau ukuran 500 gram Rp30.000, sedangkan 600 gram Rp35.000 dan ukuran 900 gram Rp45.000,” ujar Angga kepada Solopos.com, Rabu (15/3/2023).
Kue Kacang Asli Salatiga yang berproduksi di Canden Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, ini menjelang bulan Ramadan telah menerima pesanan hingga 1.000 kantong ukuran 150 gram.
Diakui Angga, pesanan tersebut digunakan untuk mengisi parsel Lebaran. Pesanan kue kacang ini pun mengalaami peningkatan hingga 100 persen dibandingkan hari-hari biasa.
Bahkan menjelang Lebaran, Angga mengaku harus menambah pegawai untuk memenuhi pesanan. “Ada yang pesan sampai 1.000 pouch untuk Ramadan. Belum lagi para reseller saya yang ada di luar kota,” jelasnya.
Angga mengaku untuk mencari Kue Kacang Asli Salatiga di luar kota cukup mudah. Hal itu karena dirinya membuka penjualan secara online serta terdapat beberapa reseller yang tersebar di berbagai daerah seperti Semarang, Jakarta, dan Soloraya.
Kue Kacang Asli Salatiga ini menggunakan bahan-bahan alami dan tidak menggunakan pengawet buatan jadi dapat bertahan hingga enam bulan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
