SOLOPOS.COM - Satuan Samapta Polres Salatiga melakukan patroli penerangan keliling di Pasar Raya, Salatiga, Senin (20/3/2023). Sosialisasi itu ditujukan mengantisipasi beredarnya uang palsu saat bulan ramadan. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGAPolres Salatiga menggelar patroli penerangan keliling (penling) di Pasar Raya Salatiga, Senin (20/3/2023). Hal itu dilakukan guna mencegah dan mengantisipasi beredarnya uang palsu (upal) yang sering terjadi saat Ramadan.

Kegiatan yang dipimpin Kanit Turjawali, Ipda Yudi Setiawan itu menyasar ke para pedagang dan masyarakat umum yang berada di pasar tersebut. Diharapkan, masyarakat tidak tertipu dengan adanya uang palsu.

Promosi Beredar Video Hoax Uang Hilang, Pengamat Sebut Menabung di Bank Sangat Aman

Terlebih, beberapa waktu lalu Polres Salatiga telah menangkap pelaku pengedar uang palsu yang dibelanjakan untuk membeli HP. Momen Ramadan biasa menjadi waktu yang dipilih oleh pengedar uang palsu.

Kasi Humas Polres Salatiga, Iptu Henri Widyoriani, mengatakan patroli digelar sekaligus untuk menjaga Kamtibmas dan mengimbau kepada pedagang maupun masyarakat yang beraktivitas di Pasar Raya Salatiga agar selalu mewaspadai peredaran upal yang biasanya marak menjelang Ramadan.

“Kami sampaikan kepada masyarakat dan pedagang agar waspada terhadap peredaran uang palsu karena masih banyak pedagang yang tidak menggunakan alat pendeteksi uang sehingga menjadi sasaran empuk pelaku peredaran upal jika sampai lengah,” jelas Iptu Henri, Senin (20/3/2023).

Dikatakan, Satuan Samapta Polres Salatiga mengedukasi kepada pedagang untuk selalu melakukan langkah 3 M, yaitu melihat, meraba, dan menerawang menerima uang dari jual beli.

Pedagang dan pengunjung pasar pada kesempatan itu juga menceritakan pengalamannya kepada polisi ketika menjadi korban peredaran uang palsu.

Salah satunya yang dialami Sri Sumarsih, pedagang bakso ini mengaku pernah menjadi korban peredaran uang palsu. Hal tersebut disadari saat menghitung uang jualannya di rumah.

“Begitu tahu uangnya kok menyingkap jadi dua, wah palsu ini. Jadi langsung saya buang karena takut beredar lagi. Ya tentu saja saya sedih, untung saya sedikit dari hasil jualan bakso, malah dapat uang palsu,” keluhnya.

Terpisah, Julaekah, salah seorang penjual jenang jadah yang sudah belasan tahun berjualan di Pasar Raya I Salatiga, mengaku selama ini dirinya belum pernah menerima uang palsu karena bisa membedakan mana uang asli dan palsu dengan cara merabanya.

“Nanti kalau saya dapat uang palsu, saya lapor 110 pak,” katanya kepada polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya