SOLOPOS.COM - Jembatan Comal yang Ambles Menjadi Objek Wisata Dadakan
Harianjogja.com, SEMARANG—Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Sasmito meminta instansi terkait agar mengevaluasi seluruh jembatan di Jateng ini terutama yang ada di jalur pantai utara guna mengantisipasi kerusakan seperti yang terjadi pada Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang.
“Banyak konstruksi fondasi jembatan di jalur pantura yang tergerus aliran air karena berada di tepi dan di tengah sungai sehingga rawan rusak serta dapat membahayakan keselamatan,” katanya di Semarang, Senin (22/7/2014).
Hal tersebut disampaikan Sasmito menanggapi ambles dan retaknya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang, yang mengganggu lalu lintas di jalur pantura.
Menurut dia, beban kendaraan yang melebihi batas tonase dan melintas tiap hari di atas jembatan-jembatan itu juga semakin menambah rawan kerusakan.
“Rusaknya Jembatan Comal juga akibat adanya keteledoran dari pemerintah yang kurang memantau kondisi jembatan tersebut,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar tersebut menjelaskan bahwa fondasi jembatan seharusnya berjarak minimal 50 meter dari tepi sungai sehingga tidak tergerus aliran air.
“Jembatannya lebih panjang tidak apa-apa asalkan kualitasnya lebih baik, lebih aman, dan fondasinya tidak langsung tergerus aliran air sungai,” ujarnya.
Terkait dengan evaluasi terhadap seluruh jembatan di Jateng, Sasmito mendesak Dinas Bina Marga provinsi setempat untuk menyampaikan hal tersebut kepada pemerintah pusat.
“Kami mengharapkan, semua jembatan yang dinilai rawan rusak berdasarkan evaluasi yang akan dilakukan itu dapat diperbaiki secepatnya,” katanya.
Kepala Bidang Bina Teknik Dinas Bina Marga Jateng Hanung Triyono yang dihubungi terpisah mengungkapkan bahwa kewenangan evaluasi seluruh jembatan di jalur pantura ada pada Kementerian Pekerjaan Umum.
“Kami telah mengevaluasi jembatan-jembatan yang memang kewenangannya ada di Pemprov Jateng dengan menggunakan ‘base managemen sistem’ untuk mengecek tiap jembatan,” ujarnya. (JIBI/SOLOPOS/Ant)