SOLOPOS.COM - Pembangunan Jembatan Ganefo di Tangen, Sragen. (Solopos.com - Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menargetkan pembangunan Jembatan Ganefo di Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, selesai pada akhir tahun 2023 nanti. Progres pengerjaan jembatan yang dibiayai APBD Provinsi Jateng ini saat ini diklaim telah mencapai 58,28 persen.

Konsultan Supervisi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya (DPU BMCK) Jateng Edy, Wahyu Widadi, mengatakan bila sesuai target jembatan akan memasuki fase fungsional pada Desember nanti. Jembatan itu memiliki bentang sekitar 113 meter dengan dua pilar dan dua abutmen, dengan lebar mencapai 7,5 meter.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Edy mengaku saat ini masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan, antara lain penyelesaian bentang akhir dan pemasangan railing [pembatas jembatan].

“Jembatan ini nantinya bisa dilewati oleh kendaraan berpapasan. Fungsinya menghubungkan jalur Sragen, Galeh, hingga Purwodadi, dan sebaliknya. Kalau jembatan lama, jika simpangan [kendaraan berpapasan] harus hati-hati. Tetapi nanti jembatan lama masih difungsikan untuk mereka yang mau ke arah Gesi,” ujar Edy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/9/2023).

Kepala Seksi Pengawasan Teknis DPU BMCK Jateng, Prawindari, mengaku pembangunan Jembatan Ganefo di Tangen, Sragen, telah dinanti masyarakat. Jembatan yang dibangun Pemprov Jateng, nantinya bersebelahan dengan jembatan bersejarah yang dibangun di zaman Pemerintahan Presiden Pertama RI Sukarno, saat ajang The Games of The New Emerging Forces (Ganefo).

“Saya bisa pantau progres pembangunan Jembatan Ganefo sampai 24 September 2023, realisasi 58,280 persen, dari rencana jembatan 40,03 persen. Artinya mengalami deviasi positif 18,243 persen,” ujarnya.

Prawindari mengatakan, pemantauan pembangunan Jembatan Ganefo juga dilakukan lewat digital, yakni menggunakan Sistem Informasi Pengawasan Internal Terintegrasi atau Si Wasit. Melalui sistem tersebut, progres update pengerjaan sebuah proyek lebih praktis dan dapat dipantau dari manapun.

“Sistem pengawasan internal berbasis digital ini, memuat spesifikasi, dokumen pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang terstruktur dan terintegrasi, absensi online, aplikasi cinta lapangan (ACL), konsultan pengawas, dan website PPID DPU BMCK Jateng,” ujarnya.

Selain itu, di sistem digital itu juga memuat dokumen pelaksanaan kegiatan balai pengelolaan jalan maupun bidang kebinamargaan dan keciptakaryaaan, yang menangani pekerjaan jalan, jembatan, SPAM, dan bangunan gedung. Sehingga, pengawasan pekerjaan di lapangan lebih mudah, karena secara administratif telah dibagi-bagi sesuai item pekerjaan di dalam kontrak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya