Jateng
Senin, 1 Agustus 2022 - 16:38 WIB

Jembatan Juwana Pati, Saksi Perjuangan Darah & Air Mata

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan di atas Sungai Juwana, Pati. (Istimewa/Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pati)

Solopos.com, PATI — Jembatan Juwana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang sedang direnovasi ternyata memiliki sejarah panjang.

Jembatan yang berusia lebih dari 50 tahun itu dikonstruksi ulang karena sudah lapuk dimakan usia. Maklum saja, jembatan yang menghubungkan jalur pantyra untuk wilayah Pati-Rembang ini merupakan saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Advertisement

Jembatan Juwana Pati pernah beberapa kali dibom oleh tentara Indonesia saat Agresi Militer Belanda II. Hal itu dimaksudkan agar tentara Belanda tidak bisa memasuki Juwana dan Rembang.

”Percobaan pertama pada Desember tahun 1948. Saat itu, tentara Belanda mencoba memasuki Kota Juwana dari dua arah. Dari utara yakni dari Pegunungan Muria dan dari selatan yakni Todanan, Blora,” tutur pegiat sejarah Pati, Ragil Haryo Yudiarto, sebagaimana dikutip dari Murianews, Senin (1/8/2022).

Advertisement

”Percobaan pertama pada Desember tahun 1948. Saat itu, tentara Belanda mencoba memasuki Kota Juwana dari dua arah. Dari utara yakni dari Pegunungan Muria dan dari selatan yakni Todanan, Blora,” tutur pegiat sejarah Pati, Ragil Haryo Yudiarto, sebagaimana dikutip dari Murianews, Senin (1/8/2022).

Upaya itu pun gagal. Pasukan Belanda tetap merangsek masuk ke Juwana dan Rembang.

Baca juga : Brutalnya Proses Pembunuhan Anjing Sebelum Dikonsumsi di Indonesia

Advertisement

Sebelum mengundurkan diri, beberapa anggota pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letnan Sumardjo ditugaskan memutuskan Jembatan Juwana Pati. Namun, tugas ini gagal dilaksanakan.

”Pasukan Belanda telah masuk ke kota Juwana dan menembak pasukan Indonesia yang sedang bertugas menghancurkan jembatan, sehingga beberapa orang anggota antara lain Letnan Sumardjo mendapat luka-luka,” sambung Ragil.

Percobaan penghancuran Jembatan Juwana kembali dilakukan pada akhir 1949. Saat itu, di dalam kota Rembang masih terdapat beberapa unsur pasukan Angkatan Darat.

Advertisement

Baca juga : Hangus Terbakar, Jembatan Juwana Pati Segera Dibongkar

Pasukan itu pun ditugaskan untuk meledakkan Jembatan Juwana yang menghubungkan Pati-Rembang. Hal itu dilakukan agar Belanda tidak bisa memasuki Kota Rembang dari arah barat. Namun, upaya ini juga gagal.

Pasukan Belanda dengan mudah memasuki Kota Rembang. Beberapa panser Belanda berhasil melewati Jembatan Juwana.

Advertisement

”Pasukan Angkatan Darat yang bertugas untuk meledakkan jembatan tersebut mengalami kegagalan dengan macetnya trekbom yang telah dipersiapkan sebelumnya,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif