Jateng
Rabu, 25 Oktober 2023 - 19:51 WIB

Jembatan Kaca Limpakuwus di Banyumas Ditutup Pasca-Insiden Wisatawan Jatuh

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan kaca yang pecah di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus (HPL), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (25/10/2023). (Antara/Sumarwoto)

Solopos.com, BANYUMAS — Aparat Polresta Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), meminta pengelola Hutan Pinus Limpakuwus di Desa Limpakuwus, Kecamatan Subang, Kabupaten Banyumas, ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan itu dilakukan imbas terjadinya insiden dua wisatawan yang jatuh akibat terjatuh dari jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Rabu (25/10/2023) pukul 10.00 WIB.

Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, mengaku akan mengikuti permintaan Polresta Banyumas untuk menutup sementara kawasan wisata hutan pinus itu hingga batas waktu yang belum diketahui.

Advertisement

Eko juga mengaku jika wahana jembatan kaca The Geong itu sebenarnya bukan bagian dari pengelolaan Hutan Pinus Limpakuwus di Banyumas. Menurutnya, wahana jembatan kaca itu berada di lahan milik Kementerian Pertanian (Kementan) yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, dan bukan lahan milik Perum Perutani.

Dalam hal ini, kata Eko, pengelola The Geong bekerja sama dengan Kokarnaba yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT. “Pengelola The Geong bekerja sama dengan kami hanya dalam hal parkir. Pengunjung membayar parkir di depan, kami yang menampung,” ujarnya dilansir Antara, Rabu (25/10/2023).

Ia mengatakan jembatan kaca di Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, itu mulai beroperasi resmi saat libur Lebaran 2023. Setelah lebaran, pihaknya mengadakan evaluasi terkait dengan pengelolaan termasuk manajemen media sosial dan manajemen risiko.

Advertisement

Komplain

Menurut dia, pihaknya banyak menemukan komplain di media sosial yang menyoroti masalah konstruksi dan pengamanan wahana jembatan kaca tersebut. “Kami menemukan komplain melalui komentar di media sosial yang melebihi batas toleransi. Angkanya hampir 5 persen dari angka kunjungan,” ungkapnya.

Setelah itu, pihaknya sempat mengundang Kokarnaba maupun pengelola The Geong, namun kedua pihak itu tidak bisa hadir secara langsung dan hanya diwakilkan. Dengan demikian, tidak ada titik temu atas komplain yang disampaikan pengunjung melalui media sosial.

Sementara itu, insiden jatuhnya dua wisatawan dari jembatan kaca The Geong di Hutan Limpakuwus, Banyumas, itu terjadi pada Rabu sekitar pukul 10.00 WIB. Dari dua wisatawan yang jatuh itu, satu orang di antaranya meninggal dunia.

Advertisement

Insiden itu terjadi saat ada 11 wisatawan dari Cilacap yang berada di atas jembatan kaca itu. Saat beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan dengan ketinggian 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang diinjak pecah.

Akibat kejadian itu, empat orang wisatawan terperosok, dua orang di antaranya jatuh ke tanah, dan dua orang lainnya bergelantungan pada kerangka jembatan. Dua wisatawan yang jatuh ke tanah yakni AI, 41, mengalami luka-luka, sedangkan FA, 49, meninggal dunia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif