Jateng
Senin, 6 Juni 2022 - 10:17 WIB

Jembatan Terpanjang Jateng Ternyata Ada di Tol Semarang-Solo

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan Lemah Ireng di ruas Tol Solo-Semarang. (transmargajateng.co.id)

Solopos.com, SEMARANG — Jembatan terpanjang di Jawa Tengah (Jateng) ternyata terletak di ruas Tol Semarang-Solo, yakni tepatnya di KM 440, Bawen, Kabupaten Semarang.

Jembatan yang dikenal dengan Jembatan Lemah Ireng ini mempunyai panjang sekitar 879 meter atau hampir 1 km.

Advertisement

Mengutip keterangan Kementerian PUPR di akun resmi Twitternya, Jembatan Lemah Ireng dibangun dengan metode balanced canteliver atau memanfaatkan efek keseimbangan kantilever. Dengan metode ini fase kontruksi struktur dapat berdiri sendiri tanpa bantuan sokongan lain.

Baca Juga:  Tiket Masuk Candi Borobudur Rp750.000, Tarif Rombongan Jadi Berapa?

Advertisement

Baca Juga:  Tiket Masuk Candi Borobudur Rp750.000, Tarif Rombongan Jadi Berapa?

Uniknya, bukan hanya terpanjang di Jawa Tengah, Jembatan Lemah Ireng juga menjadi jembatan terpanjang yang ada di ruas Tol Trans Jawa.

Dari Jembatan Lemah Ireng ini, Anda bisa melihat hamparan sawah, pepohonan rindan yang hijau hingga gunung yang menujulang tinggi.

Advertisement

Nama dari jembatan ini diambil dari sebuah desa yang ada di Bawen, yakni Lemahireng. Secara geografis, Lemahireng berada di area perbukitan dan membentan sawah, ladang. Untuk bagian utaranya dibatasi oleh perbukitan perkebunan karet.

Suasanan pedesaan nan sejuk dan jauh dari polusi udara begitu kental di desa ini.

Baca Juga:  Kawah Candradimuka Jadi Bukti Gunung Lawu Masih Aktif

Advertisement

Predikat jembatan terpanjang di Jawa Tengah sepertinya akan tergantikan oleh jembatan yang melintasi Waduk Kedung Ombo (WKO).

Jembatan penghubung dua desa terpencil di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, yakni Gilirejo dan Gilirejo Baru itu digadang-gadang memiliki panjang 900 meter dengan lebar tujuh meter.

Mengutip situs resmi Pemkab Sragen, karena proyek jembatan ini melintasi WKO, diperkirakan proses pekerjaannya membutuhkan waktu hingga tiga tahun. Sehingga pembangunan dilakukan secara bertahap.

Advertisement

Baca Juga:  Apakah Gunung Sumbing Masih Aktif? Ini Jawabannya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif