Solopos.com, JEPARA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah (Jateng), melarang warga menggelar takbir keliling skala besar menggunakan pengeras suara dan mobil untuk menyambut Lebaran 2023.
Warga hanya boleh menggelar takbir keliling di tingkat desa atau maksimal kecamatan.
Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko, mengatakan takbir kelilir tingkat kabupaten dilarang. Namun untuk tingkat desa, masyarakat tetap diperbolehkan menggelar takbir keliling.
“Takbir tidak diperkenankan di tingkat kabupaten. Kalaupun ada [boleh], ya di desa. Maksimal di kecamatan. Tidak boleh keluar dari kecamatan masing-masing,” kata Edy, kepada Solopos.com, Senin (17/4/2023) malam.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara itu menjelaskan, kegiatan tingkat kabupaten pada malam Idulfitri yang boleh digelar hanyalah festival beduk. Pesertanya pun hanya perwakilan dari kecamatan.
Tak hanya itu, untuk mengantisipasi perbedaan perayaan Idulfitri 1444 Hijriah, Pemkab Jepara mengimbau agar masing-masing pihak mengedepankan toleransi.
Pengurus DMI kecamatan se-Kabupaten Jepara pun diminta meneruskan imbauan ini ke seluruh masjid dan masyarakat di Jepara.
“Ada kemungkinan besar perayaan Idulfitri berbeda. Pemerintah menggelar sidang isbat pada 20 April 2023 yang mungkin menetapkan Idulfitri 22 April. Muhammadiyah telah menetapkan Idulfitri pada 21 April. Mari saling menghormati. Ini bukan pertama kalinya. Kita punya pengalaman dan bisa menjaga toleransi,” pintanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
