SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu (kanan). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANGWali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang karib disapa Ita, dinobatkan sebagai Bunda QRIS oleh Bank Indonesia. Ita diganjar predikat tersebut karena dinilai memiliki komitmen dan secara konsisten mengenalkaan akselerasi penggunaan QRIS kepada masyarakat, khususnya warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Pemberian predikat Bunda QRIS itu diberikan Bank Indonesia saat acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan atau GNPIP di Alun-Alun Kota Semarang, Jumat (14/4/2023).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Selain gencar mempromosikan penggunaan QRIS, Pemkot Semarang juga menggelar pasar murah di 16 kecamatan sebagai upaya menekan angka inflasi, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2023.

Dalam kesempatan itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jateng juga menilai Pemkot Semarang berhasil menyediakan akses bahan pangan yang terjangkau ke masyarakat sekaligus menekan angka inflasi. Apresiasi juga diberikan untuk program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) yang dicanangkan Pemkot Semarang.

“Pak Rahman juga membantu kita masuk 10 besar tingkat inflasi terendah se-Indonesia,” ujar Ita.

Ita memastikan roadshow pasar murah akan terus digelar hingga 18 April 2023. Selain itu, Pemkot Semarang telah memberikan bantuan beras sebanyak 580.000 ton kepada keluarga penerima manfaat di Kota Semarang.

Selama kegiatan Pak Rahman, Ita juga menjadikan QRIS sebagai metode pembayaran. Menurut Ita, pemakaian QRIS sebagai metode pembayaran selaras dengan konsep Smart City yang diusung Pemkot Semarang.

“Kota Semarang adalah kota besar sehingga ya memang digitalisasi ini harus berjalan,” demikian Ita menjelaskan.

Ke depan penggunaan transaksi digital di Semarag akan semakkin diperluas. Ita pun mengimbau masyarakat menuju cashless society dengan lebih sering menggunakan QRIS dalam melakukan transaksi sehari-hari.

“Masyarakat dan pelaku usaha kami ajarkan juga mereka tidak perlu punya susuk [uang kembali], sebab harga-harga ini kan pasti tidak genap, sehingga salah satu solusinya ya melakukan [pembayaran lewat] QRIS,” tandas Ita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya