SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa sekolah. (Solopos-Whisnupaksa K)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng tak hanya memberikan bantuan operasional untuk sekolah negeri yang menjadi kewenangannya. Pemprov Jateng juga memberikan bantuan operasional untuk sekolah swasta.

Total bantuan operasional sekolah atau Bosda yang diberikan untuk SMA/SMK/SLB swasta mencapai Rp195.431.400.000, atau sekitar Rp195,4 miliar. Bantuan sebanyak itu diperuntukan bagi 607.021 siswa yang ada di 1.917 sekolah.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Suyanta, mengatakan kebijakan penggratisan biaya sekolah bertujuan memperluas akses pendidikan. Sehingga siswa yang kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah. Meskipun sekolah gratis, mutu pendidikan tetap diperhatikan.

Baca juga: Lagi Cari Sekolah Swasta Terbaik di Solo? Baca Ini Deh

“Salah satunya dengan cara menggratiskan sekolah bagi SMA/SMK/SLB negeri. Kebijakan implementasinya adalah adanya BOP. Dari BOP itu SMA/SMK/SLB negeri itu gratis. Dengan demikian diharapkan dari sana, banyak siswa-siswa melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/SLB,” kata Suyanta di Semarang, Jumat (11/3/2022).

Suyanta mengatakan total siswa SMA negeri di Jateng mencapai 303.806 orang dengan jumlah sekolah 360 unit; SMK negeri terdapat 261.165 anak dengan jumlah sekolah 238 unit; dan SLB negeri sebanyak 8.684 siswa dari 69 unit sekolah.

Suyanta menambahkan Jateng juga telah membuat beberapa SMK boarding atau disebut SMKN Jateng, yaitu di Semarang, Purbalingga dan Pati. Sekolah itu merekrut siswa secara khusus dan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Jateng yang miskin dan lolos seleksi.

“Jumlahnya makin tahun makin banyak [siswanya]. Dengan demikian di sana penganggarannya khusus karena ada anggaran untuk makan, untuk seragam, untuk sepatu dan kebutuhan sekolah lain dipenuhi Pemprov Jateng,” sambungnya.

Baca juga: Sekolah Swasta Sukoharjo Ramai-Ramai Ajukan Uji Coba PTM, Ini Jawaban Disdikbud

Di samping SMK boarding, terang Suyanta, Jateng juga telah mendirikan sepuluh SMK semi boarding. Harapannya, dengan Pemprov Jateng memperkuat SMK, maka akan mengurangi pengangguran.

Tidak hanya itu, Pemprov Jateng juga telah membuat kebijakan mendirikan beberapa sekolah, yakni SMAN Tawangmangu dan SMK Pagentang. Diharapkan tahun ini bisa mulai menerima pendaftaran siswa. Selain itu menyusul, rencana pembangunan SMKN Lumbir Banyumas. “Kami sudah mendapatkan tanahnya yang hibah dari Pemkab Banyumas,” terangnya.

Otomatis dengan adanya kebijakan itu, tidak hanya siswa miskin yang terbantu, tapi siswa tidak miskin juga akan terbantu. Khusus yang miskin akan dibantu, selain mereka mendapatkan bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) dari pusat, juga mendapatkan beasiswa dari Beasiswa Unit Pengumpul Zakat yang berasal zakat PNS Jateng yang disalurkan Baznas Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya