Jateng
Selasa, 17 Mei 2022 - 23:14 WIB

Joss! Daerah Terdeteksi PMK di Jateng Dapat Bantuan

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau kelompok peternak di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (17/5/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memberikan bantuan ke daerah-daerah yang terdeteksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Bantuan yang diberikan itu berupa pendampingan pada peternak hingga obat-obatan.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meninjau kelompok Ternak Muda Mandiri di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (17/5/2022).

Advertisement

Ganjar mengatakan terus berkoorinasi dengan pemangku wilayah di kabupaten/kota yang terdeteksi wabah PMK pada hewan ternak.

“Semua sekarang kita minta untuk siaga, tapi enggak perlu panik. Karena ya alhamdulillah masih terkendali, tapi kita tidak boleh lengah,” ujarnya.

Advertisement

“Semua sekarang kita minta untuk siaga, tapi enggak perlu panik. Karena ya alhamdulillah masih terkendali, tapi kita tidak boleh lengah,” ujarnya.

Ditambahkan, berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jateng, saat ini total ada 48 ekor hewan ternak yang positif PMK. Puluhan hewan ternak itu tersebar di 13 kabupaten/kota di Jateng.

Baca juga: Antisipasi Wabah PMK, DKPP Solo Cek Kesehatan Kambing di Pasar Semanggi

Advertisement

Selain bantuan peralatan dan obat-obatan, pihaknya melalui Disnakkeswan juga terus memberikan pendampingan pada para peternak. Bahkan, menurut Ganjar, para peternak saat ini sudah paham penanganan saat hewannya sakit.

“Tugas kami mendampingi, itu surveilansnya jalan, dan kami yang bekerja sama untuk ambil kebijakan dengan pusat riset, termasuk kemungkinan vaksinasi. Kalau nanti ada, kita siapkan,” terang Gubernur Ganjar.

Baca juga: Duh! Wabah PMK Terdeteksi di 4 Daerah di Jateng, Ini Daftarnya

Advertisement

Ganjar juga mengapresiasi kepala daerah yang mau turun ke lapangan mengecek PMK. Di samping itu, tim surveilans dan dokter juga bergerak siaga.

“Kemarin teman-teman bupati itu ada yang keliling masuk ke pasar hewan, ngecek. Itu menurut saya cara yang paling bagus. Sekali lagi surveilansnya mereka sedang berjalan, ini para dokter hewan juga sampai hari ini mereka siaga,” ujarnya.

Terkait potensi kerugian, imbuh Ganjar, pasti ada. Namun, dia meminta masyarakat tetap tenang selama hewan ternaknya dalam penanganan dokter.

Advertisement

“Potensinya kalau kena ya pasti turun berat badannya, dan kemudian ya kalau dijual enggak laku. Maka hitung-hitungan itu sih selama mereka menjadi pasien dari para dokter hewan, ya kita enggak hitung dululah. Kita obati dulu, mudah-mudahan bisa,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif