SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SMKN Jateng. (Solopos.com-Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — SMK Negeri Jawa Tengah atau SMKN Jateng semester ini membuka kelas magang ke Jepang untuk 40 siswa. Ketika lolos seleksi, siswa yang mengikuti program magang ke Jepang ini bisa berkuliah sambil kerja di Negeri Sakura. Mantapnya lagi, siswa yang mengikuti program ini juga berkesempatan bekerja pada perusahaan di Jepang itu setelah selesai edukasi.

Wakil Kepala SMKN Jateng Bidang Humas dan Kerja sama, Heri Purnomo, mengatakan kelas magang ke Jepang itu merupakan hasil kerja sama dengan LPK PT Kebon Teknologi Indonesia. Nantinya akan dilaksanakan kelas persiapan bahasa Jepang dan pengenalan budaya Jepang, kepada calon siswa magang.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Ia menyebut, program magang ke Jepang merupakan pilot project yang dilaksanakan awal semester ini. “Ini merupakan bentuk kerja sama kelas industri magang ke Jepang, dari siswa kelas 11 bertalenta dan semangat kerja serta kuliah. Kita seleksi 40 orang. Kemudian akan mengikuti pendidikan bahasa dan budaya Jepang selama setahun, di luar jam belajar sekolah,” ujarnya, Selasa (12/7/2022).

Terkait kurikulum dan dukungan laboratorium kerja, Heri mengatakan SMKN Jateng cukup kapabel. Ini dibuktikan dengan beberapa lulusan SMKN Jateng, ada yang telah bekerja di Jepang.

Boarding Schooll gratis yang dibiayai APBD Jateng ini juga memiliki beberapa alat-alat modern yang menjadi standar industri. Di antaranya, mesin CNC (Computer Numerical Control), yang dapat mencetak logam sesuai yang pemrograman komputer.

Baca juga: Mantap! Ratusan Siswa SMKN Jateng Diwisuda, 80% Langsung Kerja

Selain itu, budaya kerja Jepang pun dibentuk di sekolahan itu. Dengan memasang tanda atau istilah dalam bahasa Jepang. Seperti poster budayakan 5K Ketelitian (Seiri), Kerapihan (Seiton), Kebersihan (Seiso), Kesegaran (Seiketsu) dan Kedisiplinan (Shitsuke).

“Perlengkapan di sini mendukung di dunia kerja. Anak-anak kami tak kalah saing melaksanakan kerja di Jepang. Cuma memang perlu dibekali bahasa Jepang dan gaya hidup di sana. Lulusan kami ada yang sudah 3 dan 4 tahun kerja di Jepang, ada yang kerja di pabrik per-cast, hingga mampu membelikan rumah, sawah untuk orang tua di kampung halaman,” imbuhnya.

Calon peserta kelas magang Jepang, Ninik Ganjarwati, mengaku antusias untuk mengikuti program tersebut. Baginya, Negeri Sakura merupakan idola baginya, saat kali pertama menonton anime.

Baca juga: Sempat Hilang Misterius, Begini Nasib Puluhan Pendaftar SMKN 9 Solo

“Ingin membantu orang tua juga. Pengin menimba ilmu, saya pribadi juga senang dengan negara Jepang,” ujar siswi Kelas Bisnis Konstruksi dan Properti itu.

Hal serupa dikatakan Joven. Ia menyebut, tekadnya belajar dan bekerja ke Jepang sudah bulat. “Saya juga sudah bilang dan direstui oleh kedua orang tua saya. Pesannya cuma saya suruh salat istikharah, kalau punya pilihan,” pungkas Joven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya